TRIBUNNEWS.COM, BALI - Empat orang wisatawan tampak memasuki areal Pura Watu Klotok, di Desa Tojan, Klungkung, Minggu (14/5/2017).
Meski sudah mulai menjadi daya tarik wisatawan, namun sejumlah bangunan di Pura Khayangan Jagad tersebut dalam kondisi memprihatinkan.
Kerusakan terparah dialami bangunan meru tumpang lima.
Atap bangunan yang terbuat dari ijuk di salah satu Pura Sad Kahyangan tersebut mulai kropos dan nyaris roboh.
"Kalau ini dibiarkan terus, nanti saya khawatir bangunan merunya akan roboh. Lihat saja, banyak ijuk yang sudah lepas," jelas Pemangku Pura Watu Klotok, Jro Mangku Ketut Gubah, Minggu (14/5/2017).
Jero Mangku Ketut Gubah menjelaskan, saat ini ada 2 bangunan meru yang harus segera mendapatkan perbaikan.
Yakni, meru pengayengan Ida Bhatara Ulun Danu Batur dan pengayengen Ida Bhatara Segara.
Jro Mangku asal Br. Clepik, Desa Tojan ini memperkirakan kedua atap meru tumpang lima tersebut rusak akibat dimakan usia.
Meru tersebut dipugar 16 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2001.
Selain itu, lokasi pura yang berada di pesisir pantai membuat kondisi atap kedua meru tumpang lima yang terbuat dari ijuk ini mudah kropos dan lepas karena diterpa angin.
Bahkan, diantaranya ada yang sampai jatuh kebawah.
"Angin dipinggir laut kencang sekali, jadi atap bangunan sering diterpa angin hingga atap bangunan meru mudah lepas jika sudah kropos," jelasnya
Selain bangunan meru tumpang lima, kerusakan serupa juga tampak pada bale pawedaan dan panggungan di jaba.
Rata-rata kerusakan terjadi pada atap.