News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teroris Siber

Sempat Berhenti Total, Perekaman KTP Elektronik di Brebes Pulih Hari Ini

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi SLB di Demak, Senin (15/5/2017). TRIBUN JATENG/RIVAL ALMANAF

TRIBUNEWS.COM, BREBES - Pelayanan perekaman data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Brebes berhenti total, Senin (15/5/2017).

Hal tersebut sebagai langkah antisipasi serangan virus Ransomware Wanna Decryptor alias WannaCry.

Kepala Disdukcapil Brebes, Asmuni, menyatakan komputer yang terhubung internet untuk kepentingan pelayanan dimatikan sementara.

"Pelayanan perekaman e-KTP terpaksa diberhentikan sementara. Dikhawatirkan jika tetap melakukan pelayanan komputer tersebut akan terkena virus Wannacry," kata Asmuni, Senin (15/5/2017).

Pihaknya telah memberitahukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Disdukcapil untuk menghentikan pelayanan. Kertas pemberitahuan pelayanan disetop juga sudah ditempel di kaca kantor tersebut.

"Mohon maaf sehubungan dengan adanya gangguan internet nasional maka pelayanan tidak bisa kami layani," bunyi tulisan di kertas pengumuman itu.

Asmuni meminta agar masyarakat memaklumi gangguan tersebut. Pelayanan akan berjalan seperti biasanya pada Selasa (16/5/2017) hari ini.

Masyarakat yang ingin melakukan perekaman dan pencetakan bisa langsung datang ke kantor Disdukcapil atau ke kantor Administrasi Kependudukan (Adminduk) di tiap kecamatan.

Pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan juga sempat dihentikan, Senin. Camat Ketanggungan, Brebes, La Ode Vindar, mengatakan pelayanan yang terhubung ke internet di semua kecamatan se-Kabupaten Brebes dihentikan.

Sesuai dengan surat edaran (SE) dari Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jateng soal serangan malware Wannacry, sebelum menghidupkan komputer atau server, terlebih dahulu mematikan hotspot atau WiFi dan mencabut koneksi kabel LAN atau internet.

Tidak mau ambil risiko, pihaknya menghentikan semua pelayanan. "Untuk sementara waktu pelayanan di Adminduk Kecamatan Ketanggungan dihentikan. Tapi hari berikutnya sudah kembali normal," imbuhnya.

Disdukcapil Kabupaten Semarang juga mengalami permasalahan akibat ancaman serangan virus Ransomware Wannacry.

"Kalau pelayanan perekaman tidak masalah, kami tetap melayani warga. Tetapi, yang menjadi kendala yakni pengiriman data karena koneksi terputus sementara," ujar Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang, Budi Kristiono.

Budi menambahkan terkait imbauan Kemenkominfo hingga Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, pihaknya telah melakukan langkah-langkah yang dianjurkan.

"Kami sebelumnya sudah melakukan backup data kependudukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Backup data juga dibantu Kementerian Dalam Negeri," sambungnya.

Pihak IT Disdukcapil dipaparkannya juga telah melakukan update antivirus untuk melindungi seluruh data.

Tetap melayani

Sementara itu, aktivitas kerja di Disdukcapil Kudus, berjalan seperti hari-hari biasa, Senin. Ancaman serangan virus Wannacry tak menyurutkan nyali petugas untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Pelayanan tetap jalan seperti biasa, tak ada yang harus ditakutkan," kata Sek‎retaris Disdukcapil Kudus, Putut Winarno. "Kasihan masyarakat yang sudah capek-capek datang ke sini kalau kita menghentikan layanan," tutur pria yang akrab disapa Win.

Tak khawatir nanti terinfeksi virus dan menghapus data-data penting di database kependudukan? Menurut Winarno, ‎ia sudah memercayakan penanganan jaringan internet dan komputer kepada tenaga ahli yang tersedia.

"Semua sudah ditanggulangi sesuai arahan dari Kominfo, jadi tak perlu hawatir berlebihan," tandasnya.

Pakar IT Terbaik

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemerintah kabupaten dan kota untuk siaga melawan serangan virus Ransomware WannaCry.

Pemerintah daerah diminta merekrut tim teknis khusus yang ahli mengantisipasi serangan penjahat cyber.

Ia mengatakan, Pemprov Jateng melalui Dinas Komunikasi dan Informasi telah memberikan surat edaran ke semua pemerintah kabupaten dan kota untuk mewaspadai ancaman virus yang sudah menyerang 153 negara, termasuk Indonesia.

Ganjar juga menceritakan pengalamannya yang sering diserang hacker. Baik di akun twitter, email, facebook, hingga website resmi Pemprov Jateng.

"Twitter saya, email saya sudah berkali-kali dihack. Bukan sekali, tapi berrkali-kali. Maka passwordnya diganti-ganti berkali-kali oleh tim," kata Ganjar.

Kepala Diskominfo Provinsi Jateng, Dadang Soemantri mengungkapkan, informasi terkait menyebarnya virus WannaCry sudah diketahui sejak tanggal 12 Mei 2017 lalu. Langkah-langkah yang disarankan oleh Kemenkominfo juga langsung dilakukan. "Kami sudah komunikasi dengan Kemenkominfo terkait pengamanan (data) institusi," kata Dadang.

Walaupun jaringan internet dimatikan sementara, Dadang menjamin tidak mengganggu pelayanan publik karena sudah ada standar operasional pelayanan jika jaringan internet mati. TRIBUN JATENG 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini