TRIBUNNEWS.COM, BLANGPIDIE - Seorang pria yang diduga ada kaitannya dengan terbunuhnya dua anak dan ibu mertua Mulyadi (46), Kepala Bidang Pengairan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Rabu (17/5/2017) siang, tiba-tiba menghilang dari Abdya.
Polisi kini mencari pria itu, namun belum ditemukan.
Sejauh ini belum dapat dipastikan bahwa pria yang mengaku bernama Edy itulah pelaku yang membunuh Habibi Askhar Balihar alias Abil (8) dan Fakhrurrazi alias Arul (12), putra Mulyadi, maupun mertuanya, Hj Wirnalis (62), di Desa Meudang Ara, Blangpidie, Rabu (17/5/2017) siang.
Namun, polisi mencurigainya sebagai pelaku karena beberapa indikasi.
Pertama, di sandalnya terdapat bercak darah.
Kedua, ia membawa sebilah parang, obeng, dan dua buah kunci rumah. Juga membawa handphone merek Nokia.
Ketiga, pria itu menunjukkan perilaku mencurigakan dan gugup saat bertemu warga desa pada dini hari.
Keempat, ia hanya mengaku bernama Edy, tapi tak punya kartu tanda penduduk (KTP) untuk bisa meng-crosscheck nama lengkapnya.
Kelima, ia kini menghilang dari rumah dan hp-nya tak lagi bisa dihubungi justru setelah dilepas polisi atas jaminan kakak kandungnya.
Baca: Dua Putra Pejabat Aceh Barat Daya Tewas Dibunuh
Kisah menghilangnya Edy dari rumahnya berawal dari kecurigaan sejumlah pemuda Krueng Batee, Abdya, terhadapnya karena gerak-geriknya mencurigakan saat bertemu sejumlah pemuda desa pada Selasa (16/5/2017) dini hari.
Apalagi di sandal yang ia pakai terdapat bercak darah.
"Saat diinterogasi warga, dia mengaku baru memotong ayam. Mendengar penjelasan itu, pemuda yang bertanya tambah ragu, sehingga dia diinterogasi lagi beberapa jam," kata sumber Serambi di Kuala Batee kemarin.
Setelah diinterogasi warga, pemuda Edy pun diserahkan ke Polsek Kuala Batee.