TRIBUNNEWS.COM, NATUNA-Presiden Joko Widodo (Jokowi), ikut berduka atas meninggalnya empat orang prajurit TNI Angkatan Darat (AD), akibat malfungsi Meriam Giant Bow , pelontar peluru kaliber 23 mm pada Rabu lalu (17/5) lalu.
"Saya ingin mengucapkan berduka cita terlebih dahulu atas gugurnya empat prajurit TNI dalam latihan PPRC ini," ujarnya kepada wartawan di lokasi latihan puncak Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017).
Malfungsi terjadi saat gladi resik latihan puncak PPRC. Penyangga laras meriam tiba tiba tidak berfungsi, saat meriam masih memuntahkan peluru.
Alhasil, laras pun jadi liar, dan menghajar sejumlah anggota TNI di lokasi latihan.Empat orang anggota TNI yang tewas adalah, Kapten Arh Heru Bayu,Praka Edy, Pratu Marwan serta Pratu Ibnu.
Panglima Kostrad, Letjend TNI Edy Rahmayadi, selaku komandan latihan PPRC, mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab malfungsi tersebut.
Kata dia hal itu bisa ditentukan melalui proses investigasi yang masih berlangsung.
"Tidak terlalu lama, dan sangat sederhana satu dua hari ini saya yakin itu selesai," katanya.