News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terduga Pelaku Pembunuhan Dua Putra dan Mertua Pejabat Abdya Ditangkap

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga pelaku pembunuhan dua anak Mulyadi Kepala Bidang (Kabid) Pengairan PU dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), serta mertuanya Hj Wirnalis dikabarkan ditangkap oleh polisi.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Rahmat Saputra

TRIBUNNEWS.COM, ACEH BARAT DAYA - Terduga pelaku pembunuhan dua anak Mulyadi Kepala Bidang (Kabid) Pengairan PU dan Tata Ruang Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Habibi Askhar Balihar (8) dan Fakhrurrazi (12), serta mertuanya Hj Wirnalis dikabarkan ditangkap polisi.

Info penangkapan itu, diperoleh Serambi dari sebuah grup whatsapp salah satu komunitas.

Pemuda yang diduga pelaku pembunuhan sadis itu, ditangkap Kamis (18/5/2017) malam di Desa Kampung Baru Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah oleh Team Opsnal Reskrim Polres Aceh Tengah.

Kapolres Abdya, AKBP Andy Hermawan SIK MSc melalui Kasat Reskrim Abdya AKP Misyanto M SE yang dikonfirmasi Serambi membenarkan penangkapan Edy.

Pria yang sebelumnya sempat diamankan oleh warga Kuala Batee dan diserahkan Kepolsek itu, dalam perjalanan menuju Abdya.

"Iya benar ada penangkapan, tapi belum bisa kita sampaikan ada kaitannya (dengan pembunahan dua anak dan mertua kabid Pengairan PU Abdya) atau tidak, karena akan kita cocokkan dengan alat bukti dan oleh TKP," ujar Kasat Reskrim Abdya AKP Misyanto, Jumat (19/5/2017).

Selain itu, kata Misyanto, sampai saat ini, terduga belum sampai di Abdya, dan pihaknya masih menunggu penyerahan dari tim Polres Aceh Tengah.

"Kita tunggu sampai dulu, nanti kita cocokkan dengan alat bukti," terangnya.

Sebelum melaksanakan aksinya, terduga pelaku singgah di rumah saudaranya.

Baca: Dua Putra Pejabat Aceh Barat Daya Tewas Dibunuh

Sebelumnya diberitakan, Habibi Askhar Balihar alias Abil (8) dan Fakhrurrazi alias Arul (12), putra dari Mulyadi (46), Kabid Pengairan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Abdya ditemukan tewas mengenaskan di rumah nenek mereka, Hj Wirnalis (62), di Desa Meudang Ara, Blangpidie, Rabu (17/5/2017) siang sekitar pukul 13.20 WIB.

Sang nenek yang tak lain adalah mertua Mulyadi juga ditemukan terkapar tak bernyawa tak jauh dari jenazah kedua cucunya.

Kecurigaan Mulyadi telah terjadi sesuatu di rumah mertuanya di Jalan Lukman, Dusun III, Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie, Aceh Abdya berawal sekitar pukul 13.00 WIB ketika dia melihat ada bercak darah di depan pintu samping rumah.

Mulyadi telah berulang kali mengetuk pintu sambil memanggil anaknya namun tak ada respons.

Menghadapi kondisi itu, Mulyadi bergerak ke Gampong Keude Siblah yang tidak terlalu jauh dari Meudang Ara menemui M Arif alias Dek Yong dan Intan, istri Dek Yong, adik Hj Wirnalis.

Kepada pasangan suami istri tersebut, Mulyadi menceritakan tentang firasat buruknya mengenai kondisi di rumah mertuanya.

Tanpa buang waktu, Mulyadi bersama Dek Yong dan Intan menuju ke lokasi.

Baca: Motif Pembunuhan Dua Putra Pejabat Abdya dan Sang Mertua Masih Misterius

Dek Yong langsung mendobrak pintu rumah permanen tersebut. Betapa kagetnya mereka ternyata di dalam rumah tersebut ditemukan kedua putra Mulyadi bersama mertuanya tewas bersimbah darag dengan kondisi mengenaskan.

Jenazah Hj Wirnalis terkapar di dekat pintu dengan posisi kedua tangan ke atas seperti orang minta ampun. Sedangkan jenazah Abil di depan tv dan kakaknya, Arul di dalam kamar.

Dalam suasana panik, Dek Yong berlari ke luar rumah mencari bantuan dan secara kebetulan ada polisi yang sedang melintas di depan rumah korban.

Aparat hukum itu secepatnya turun dan menyisir di seputaran rumah.

Menurut perkiraan Mulyadi, pembunuhan keji itu diperkirakan terjadi Selasa (16/5/2017) malam.

Pasalnya, pada pagi harinya, mertuanya sempat pergi ke rumah saudaranya, tak jauh dari rumahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini