News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pancasila

Gubernur Ganjar: Semua Harus Masuk Frame Pancasila, Jangan Terlalu Kiri atau Kanan

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi pejabat Forkopinda Kota Salatiga meninjau ruang Bagian Humas dan Protokol Setda Salatiga di lantai II Gedung Sekda Salatiga, Rabu (17/5/2017). TRIBUN JATENG/DENI SETIAWAN

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Ganjar Pranowo menegaskan, Jawa Tengah harus tetap menjadi bentengnya Pancasila, dengan menjaga toleransi, berbhinneka tunggal ika, serta berbudaya gotongroyong.

"Jateng sampai hari ini tetap menancapkan, memantapkan dirinya sebagai bentengnya Pancasila," tegas Ganjar usai menjadi inspektur upacara di peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman kantor gubernur, Kamis (1/6/2017).

Pancasila.diharapkan bisa menjadi tameng bersama, utamanya untuk menangkal gerakan paham radikal. Ia berpandangan, dalam memahami ideologi bangsa tidak boleh terlalu ke kanan atau ke kiri.

"Istilah saya, kanan pol-kiri pol (terlalu kanan-terlalu kiri, red) tidak boleh, semua harus masuk pada frame Pancasila yang ada," tegas dia.

Ganjar mengajak semua warga Jateng harus bersama-sama menjadi matanya negara, telinganya negara, ototnya negara, untuk selalu mengawasi jalannya Pancasila.

"Sehingga kalau ada penyelewengan kita akan berada pada garis terdepan untuk mengamankan," tandas dia.

Adanya peringatan Hari Lahir Pancasila ini, diharapkan bisa mengingatkan pada proses lahirnya Pancasila yang tidak serta merta, melainkan dari hasil penggalian dan kesadaran batin yang ada di masyarakat.

"Tentu saja ini cerminan dari nilai-nilai yang terkandung di bumi pertiwi. Maka kita sepakat bahwa kita akan mengamalkan dan melaksanakan itu," kata Ganjar.

Ganjar menyinggung situasi di media sosial. Menurut dia media sosial menjadi dunia lain, orang bebas mengungkapkan apa pun. Mestinya jika saat ini sepakat mengamalkan Pancasila maka dalam menyampaikan di media sosial harus hati-hati.

"Kalau tidak benar jangan (mengungkapkan di media sosial, red), ujaran-ujaran kebencian mesti dibuang habis," ia menegaskan.

Orang baik harus ikut berbicara. Semua harus menyerbu bersama-sama untuk meluruskan ungkapan tidak benar di media sosial. Jika tidak, ketika kesalahan dibiarkan terus menerus dan diamini orang banyak maka akan jadi kebenaran.

"Ini sangat bahaya dalam konteks nilai-nilai Pancasila," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini