Laporan Wartawan Tribun Medan/ Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Rina Sari Ginting mengaku prihatin dengan insiden pelecehan yang menimpa AN (16), siswi SMA Darussalam.
Akibat pelecehan ini, AN mengalami trauma, dan sekujur tubuhnya luka-luka akibat lompat dari dalam angkutan kota (angkot) Wampu Mini nomor 108.
"Saya sangat prihatin dengan dugaan pelecehan yang dialami siswi SMA di dalam angkot tersebut. Sejauh ini, penyidik akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap siapa pelakunya," kata Rina, Senin (5/6/2017).
Ia mengatakan, kasus pelecehan yang menimpa AN menjadi atensi pihak kepolisian. Kedepan, katanya, kasus serupa tidak boleh terulang lagi.
Terpisah, Kapolsekta Medan Baru, Kompol Hendra ET mengaku masih mendalami kasus ini.
Pihaknya sekarang ini tengah memeriksa korban yang kebetulan baru saja membuat laporan.
"Kami masih memeriksa korban. Dari pengakuan sementara, memang korban dipegang tangannya oleh salah seorang pria di atas angkot," ungkap Hendra.
Menyangkut dugaan bahwa sopir angkot terlibat dalam kejadian ini, Hendra mengaku belum mau buru-buru menyimpulkannya. Kata Hendra, identitas sopir angkot sudah diketahui.
Sebelumnya, pada Sabtu (3/6/2017) AN nyaris menjadi korban perkosa di atas angkot. Ketika tubuhnya hendak digerayangi, AN meminta sopir menghentikan laju angkotnya.
Sayangnya, sopir tak menggubris petmintaan AN. Bahkan, sopir angkot tancap gas, hingga korban nekat lompat dari atas angkot.(Ray/tribun-medan.com)