TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Sejumlah pemancing di Pantai Lembeng, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali digegerkan penemuan orok yang terseret ombak ke pinggir pantai, Minggu (4/6/2017) pukul 08.00 Wita.
Ketika pertama ditemukan, orok tersebut dalam keadaan tak bernyawa.
Kasus penemuan orok saat ini sudah dalam penyelidikan Polsek Sukawati.
Sementara jasad orok kini dititipkan di RSUP Sanglah.
Informasi dihimpun Tribun Bali di lapangan, orok tersebut pertama kali ditemukan I Wayan Windan (40).
Warga asal Banjar Akta, Desa Ketewel ini, saat itu tengah membuat posko nelayan, sekitar 150 meter dari tempat kejadian perkara (TKP).
Usai membuat posko, Winda berjalan ke arah timur untuk mencari umpan.
Dia pun terkejut setelah melihat sosok orok tergeletak di pinggir pantai.
Karena ketakutan, dia pun menghubungi temannya I Wayan Suweca (44) dan I Nyoman Siarka (44) agar mendatanginya.
Mereka berdua lantas memindahkan orok tersebut ke tempat yang layak, setelah itu menghubungi pos polisi terdekat.
Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta membenarkan adanya penemuan orok tersebut.
Saat ini, orok telah dititipkan di RSUP Sangah.
Saat ditemukan struktur tubuh orok itu sudah lengkap. Hanya saja sudah meninggal dunia.
Berdasarkan pengelihatan awam, kata dia, orok tersebut memiliki jenis kelamin laki-laki.
"Saat ditemukan, orok dalam keadaan kemerahan dan sudah meninggal dunia. Sementara struktur tubuhnya lengkap. Saat ini sudah dititipkan di RSUP Sanglah," ucapnya.
Baca: Banyak yang Ingin Mengadopsi Bayi Prematur yang Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah
Terkait pembuang orok tersebut, saat ini masih diselidiki.
Berdasarkan olah tepat kejadian perkara, saat orok ini ditemukan, di Pantai Lembang hanya ada warga lokal yang sedang melakukan aktivitas memancing.
Sementara keadaan ombak saat itu, relatif tinggi.
"Kami tidak mau menduga-duga, dari mana datangnya orok ini. Kami tunggu hasil penyelidikan," tandasnya.
Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, ini merupakan kasus penemuan orok keempat di tahun 2017 ini.
Kasus terakhir terjadi pada April, di Banjar/Kerta, Payangan.
Bayi ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di pinggir jurang dan tubuhnya telah membusuk.
Hingga saat ini kasus tersebut masih diselidiki pihak kepolisian.