TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Bayi yang masih ada tali pusar ditemukan di sawah, Selasa pagi (6/6/2017).
Penemu bayi mungil itu adalah Jumadi, warga Desa Gunungan, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan saat akan menyiangi sawahnya.
Bayi perempuan itu ditemukan dalam kondisi tergeletak dekat mesin pompa air.
"Dari jauh saya melihat seperti bungkusan bergerak gerak, karena waktu itu masih pagi dan embun tipis menutupi jarak pandang. Saya penasaran, pingin mendekati,"kata Jumadi.
Alangkah kagetnya, lanjut Jumadi, begitu dilihat bungkusan itu seorang bayi dalam kondisi masih merah, lengkap dengan tali pusar dibungkus plastik.
Saat ditemukan, kondisi bayi perempuan tubuhnya terbungkus karung itu terlihat kedinginan.
"Bayi itu baru menangis saat berusaha saya angkat. Saya jadi gugup begitu bayi itu menangis keras. Kemudian saya panggil warga lain dan kemudian dilaporkan ke Polisi,"kata Jumadi.
Kapolsek Kartoharjo, Resor Magetan AKP Masidi yang melakukan olah tempat kejadian berhasil mendapat keterangan dari sejumlah saksi yang melihat pembuang bayi perempuan yang baru dilahirkan itu.
"Keterangan dari sejumlah saksi, beberapa di antaranya mengaku melihat pembuang bayi itu, yang diduga ibu dari bayi itu,"kata Kapolsek AKP Marsidi.
Bayi ditemukan tergeletak di sawah Jumadi itu, lanjutnya, sengaja dibuang orangtuanya diduga hasil hubungan gelap atau masalah ekonomi.
"Kami masih akan melakukan penyelidikan. Kami juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya kain warna kuning yang digunakan membungkus bayi saat ditemukan,"tutur Marsidi.
Kepala Puskesmas Kartoharjo, Kabupaten Magetan dr Henny Widyastuti, menjelaskan kondisi bayi masih lemah dengan suhu badan relatif normal.
"Saat baru ditemukan suhu badannya normal sekitar 35 derajat, tapi kondisinya lemah, ini masih berusaha kami beri susu,"kata dr Henny.
Menurut dia, bayi mempunyai berat badan di bawah normal 2,3 kg dan paniang 48 sentimeter. Bayi itu dilakukan pengamatan dalam open.
"Setelah kondisi bayi stabil akan kami bawa ke RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut,"pungkas dr Henny.