Polisi juga mengamankan sebuah kondom bekas pakai.
"Info awal kami dapat pukul 14.00 Wita, kemudian kami langsung meluncur ke TKP bahwa tempat pijat itu ternyata melayani esek-esek," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra.
Di lokasi terpisah, komplek prostitusi Jagung III Padang Galak, Kesiman, Denpasar, sontak buyar, Rabu (7/6/2017) pukul 01.00 wita.
Tim gabungan yang dikomandani Satpol PP Denpasar, menggerebek tempat prostitusi yang baru beberapa bulan dibuka pasca penggusuran.
Kepala Satpol PP Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana mengatakan, operasi penyusuran tempat prostitusi ini akan terus digelar oleh tim patroli gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan unsur adat.
Kegiatan itu digelar guna mengantisipasi tindakan-tindakan begal, dan mencegah generasi muda terjerumus ke hal-hal negatif.
"Kami kaget, ternyata ada tempat prostitusi lagi di sini. Sebelumnya kan di timur dan sudah dibongkar. Awalnya kami lihat bangunan, tapi lama-lama ada aktivitas prostitusi, makanya kami lakukan langkah ini," katanya.
Dalam penggerebekan ini, Satpol PP Denpasar mengamankan 7 PSK.
Sejumlah pekerja enggan dimintai komentar.
Namun, satu dari mereka berkata kompleks jagung 3 adalah pindahan dari kompleks jagung 1 yang sekarang sudah dibongkar lantaran masa kontrak lahan di sana habis.
"Iya dari sana (timur)," kata perempuan itu sembari menunjuk lokasi komplek jagung 1.
Komplek prostitusi bukan hanya terdapat di kawasan Padang Galak, Denpasar. Dua kompleks besar, yaitu Danau Tempe, pinggir Jalan By Pass Ngurah Rai (Parkir) dan Aquarium di Jalan Danau Poso tidak disentuh dalam patroli gabungan kemarin.
Kabarnya, menurut sejumlah petugas yang berjaga di komplek aquarium, pihak polisi, satpol pp, dan pemerintah tidak akan berani menyentuh komplek aquarium.
"Yang disidak-sidak itu paling di Padang Galak, Danau Tempe. Kalau di sini (di Aquarium), tidak akan berani disentuh," kata lelaki yang menjadi pengarah setiap tamu yang datang ke Aquarium di Jalan Danau Poso, Denpasar.