Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tim gabungan Western Fleet Quick Respone Lantamal I Belawan dan Dispamal Mabes TNI AL menggagalkan penyelundupan 1 ton tenggiling.
Pengungkapan ini berawal saat petugas menggerebek satu gudang milik warga Tionghoa di pergudangan 77 Jalan Kolonel Yos Sudarso, Medan Labuhan.
Kepala Dinas Penerangan Lantamal I Belawan, Mayor Laut Sahala Sinaga, mengatakan petugas menggerebek gudang penyimpanan tenggiling, Senin (12/6/2017) malam.
Saat penggerebekan pekerja gudang tengah memasukkan 1 ton tenggiling ke dalam truk guna dibawa melalui jalur laut tujuan Malaysia.
"Ada pun satu ton tenggiling yang kami temukan ini 199 ekor masih hidup, 24 ekor sudah mati, kemudian 5 karung besar kulit basah, 4 karung besar kulit kering dengan total keseluruhannya 223 ekor plus 5 kulit basah dan empat kulit kering dengan jumlah 1000 kilogram atau 1 ton," kata Sahala pada Selasa (13/6/2017) siang.
Dari lokasi gudang penyimpanan petugas mengamankan Sudirman alias Aeng (43) dan Ermanto (43). Menurut keduanya tenggiling hasil buruan di Binjai, Langkat dan Jambi tersebut hendak diselundupkan ke Malaysia.
"Dari ketiga kota ini tenggiling dikirim via jalur laut. Setelah sampai di gudang tenggiling akan disortir kemudian dikirim lagi ke Malaysia," Sahala menambahkan.
Humas BKSDA Sumut, Evansus, mengaku tengah berkoordinasi dengan Lantamal I Belawan terkait penangkapan tenggiling ini.
"Ini ada yang masih hidup dan sudah mati. Kalau yang masih hidup, biasanya akan kita lepas liarkan. Namun, hewan yang sudah mati akan kita kubur," kata Evansus.
Untuk pelepasliaran tenggiling hidup, kata Evansus, akan dicari tempat yang tepat. Biasanya, pelepasliarannya dilakukan di hutan Sibolangit.