Laporan Wartawan Surya, Benni Indo
TRIBUNNEWS.COM, SINGOSARI - Rumah terduga teroris Sahrul Munif di Dusun Pagentan, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dekat dengan Koramil 0818/26 Singosari.
Personel Densus 88 Antiteror Polri menangkap mantan kombatan ISIS di Suriah itu pada Senin (19/6/2017) pagi. Rumah yang didiaminya berjarak lima meter dari kompleks perumahan Koramil.
Rumah Sahrul berada di pangkal pertigaan yang juga tepat berada di depan pos kamling.
Ketua RT 7, lingkup tempat tinggal SM, Slamet Riadi (56), Sahrul pribadi yang tertutup dan jarang keluar apalagi bergaul dengan warga sekitar.
Baca: Kecewa Dapat Uang Sedikit, Hanya Setahun Sahrul Munif Bertempur di Suriah
Baca: Berikut Dua Terduga Teroris yang Tertangkap di Surabaya dan Malang
Baca: Terduga Teroris Sahrul Pernah Jadi Milisi di Suriah, Tertipu Imbalan Uang Jutaan Rupiah
Baca: Terduga Teroris Sahrul Kompori Warga Indonesia Perang ke Suriah
Baca: Dua Terduga Teroris Tertangkap Hari Ini Pernah Bertempur di Suriah
Sejak sekitar setahun tinggal di situ, Sahrul tidak pernah ikut kegiatan warga. Diketahui Slamet, Sahrul memiliki usaha jual pakaian.
"Kerja bakti juga tidak pernah ikut," kata Slamet.
Slamet mengaku kaget saat personel Densus 88 menangkap Sahrul. Saat penangkapan Slamet tengah duduk di bawah pohon dekat rumahnya.
Ketika mengetahui ada keramaian, Slamet langsung datang ke lokasi. "Saya tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba ada keramaian dan saya ke sini," ujar dia.
Slamet pernah sekali masuk rumah Sahrul untuk membeli baju. Slamet juga mengaku tidak menemukan hal yang mencurigakan.
"Sekali saja masuk ke sini. Ini rumah kontrakan. Sahrul pindahan dari Malang juga tapi saya tidak ingat Malang mana," papar dia.
Setelah ditangkap, di rumah Sahrul saat ini hanya tinggal dua orang yaitu istri dan adik iparnya.