TRIBUNNEWS.COM BALI - Sebanyak empat narapidana asing melarikan diri dari Penjara Kerobokan, Bali, dengan menggali terowongan.
Kepastian kaburnya keempat narapidana itu disampaikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan HAM Bali, Surung Pasaribu.
"Kami mengetahui mereka telah kabur pagi ini. Kami menemukan sebuah lubang bawah tanah di belakang klinik yang menghadap ke luar. Kami menduga mereka kabur melalui lubang bawah tanah," kata Surung kepada media Australia, ABC.
Menurut Surung, panjang terowongan itu mencapai 12 meter dengan diameter 40 cm. Surung mengaku pihaknya sudah menghubungi kepolisian dan pencarian kini tengah berlangsung.
Keempat warga negara asing tersebut adalah Shaun Edward Davidson, narapidana asal Australia yang ditahan 12 bulan karena menggunakan dokumen perjalanan palsu; Dimitir Nikolon Ilev asal Bulgaria yang dipidana terkait penipuan ATM, Sayed Muhammad Said dari India yang dipenjara karena menyelundupkan narkoba; serta Tee Kok Ming, warga Malaysia yang dipidana atas kejahatan narkoba.
Kepala Penjara Kerobokan, Tony Nainggolan, mengatakan keempat pria itu berasal dari Blok B.
Sebagaimana dikutip harian Sydney Morning Herald, dia meyakini keempat narapidana itu telah cukup lama merencanakan kabur.
Tony mengatakan ada lebih dari 1.300 sipir di Penjara Kerobokan. Namun, Menara Dua, yang berada dekat terowongan, kosong saat keempat narapidana kabur lantaran minimnya jumlah penjaga.
Peristiwa kaburnya narapidana di penjara-penjara Indonesia beberapa kali terjadi sepanjang setahun terakhir.