TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN – Seorang tahanan kasus narkoba Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Sragen, Jery Bian Sastro (35), ditemukan tewas gantung diri di selnya.
Jery mengakhiri hidupnya, Minggu (25/6/2017) malam.
Jery adalah pengedar sabu-sabu yang juga anak buah dari Aiptu AGS Kentut (42), mantan Kanit Idik Satres Narkoba Polres Sragen, bandar sabu-sabu.
Ia ditemukan sekitar pukul 18.30 WIB.
Ia menggantung diri menggunakan kain sarung yang dililitkan ke leher dan ditambatkan ke blandar sel tersebut.
Informasi yang dihimpun di lapangan, Jery ditemukan meninggal oleh petugas LP setempat.
Pria asal Perumahan Margoasri Gang 2, Puro, Karangmalang, Sragen, itu kemudian dievakuasi oleh tim Reskrim Polres bersama tim PMI Sragen.
“Pas aplusan petugas, tahu-tahu pas dicek sudah menggantung di kamar bloknya, ” kata Kalapas Sragen, Rudy Djoko Sumitro, Senin (26/6/2017).
Kepala Markas PMI Sragen, Dwi Purwanto, didampingi Koordinator Sukarelawan, Endro menyampaikan, seusai dievakuasi, jasad korban dibawa ke RSUD Dr Sorhadi Prijonegoro Sragen.
Tim PMI Sragen saat mengevakuasi jasad korban ke RSUD Sragen, dan divisium, Minggu (25/6/2017) malam.
Rudy mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau kejanggalan dalam tewasnya Jery.
Menurutnya, kematian Jery murni bunuh diri dan memang mengejutkan pihak LP. Yang bersangkutan berstatus sebagai tahanan Pengadilan Negeri (PN) Sragen.
“Enggak ada tanda-tanda."
"Paginya masih sehat."
"Kami sendiri juga kaget,” ujarnya.
Adapun Jery ditangkap tim Ditnarkoba Polda Jateng Minggu (5/3/2017) malam saat dalam perjalanan di gang perumahannya seusai pesta narkoba dengan sang Kanit Aiptu AGS.
Saat diamankan, ia membawa 26 paket sabu, sebuah timbangan elektrik, dua buah bong alat hisap dan tiga buah HP yang diduga baru saja diambil dari Aiptu AGS.
Sang Kanit sendiri kemudian juga dicokok dan saat ini masih mendekam di LP Kedungpane, Semarang.