TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Meski sidang pembunuhan Abdul Gani dan Ismail Hidayah dengan pembacaan pledoi di PN Kraksaan ditunda, terdakwa Taat Pribadi tetap mendapatkan dukungan maksimal dari pengikutnya di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Rabu (12/7/2017) siang.
Ratusan pengikut setia rela duduk dan menunggu persidangan hingga selesai di areal PN Kraksaan.
Namun, dalam sidang ini, Taat Pribadi mendapatkan dukungan spesial.
Istri pertamanya yang berinisial RH, dan dua anaknya dari pernikahan pertama, R dan R, hadir di persidangan.
Kehadiran orang yang dicintai dan disayanginya ini membuat Taat Pribadi lebih sumringah.
Bahkan, dari pantauan SURYA.co.id, Taat Pribadi sempat berfoto bersama istri dan dua anaknya ini dalam sel PN sebagai tempat transit sebelum sidang dimulai.
Taat Pribadi tiba di PN Kraksaan sekira pukul 11.00. Taat keluar dari mobil tahanan Kejati Jatim didampingi jaksa.
Ia tampak segar seperti biasanya. Rambut klimis dan pakaian rapi.
Kali ini, Taat menggunakan kemeja batik warna coklat dipadu dengan celana kain warna hitam.
Ia tampak lebih modis dengan sepasang sepatu pantofel warnah hitam mengkilat.
Ia tampak santai dan beberapa kali menyapa pengikutnya yang sudah lebih dulu tiba di PN Kraksaan.
Sesampainya di sel PN sebagai tempat transit, Taat Pribadi langsung dihampiri istri dan dua anaknya.
Tanpa ada penjagaan ketat, Taat dipersilahkan bercengkrama dengan istri dan anaknya.
Sang istri, tampak mencium tangan kanan Taat, selayaknya suami istri seperti biasanya.
Selanjutnya, dua puteranya menyusul mencium tangan ayahnya.
Tampak dari kejauhan, sang istri membawakan buah tangan untuk Taat yang dibungkus tas kresek kecil.
Hampir 20 menit, Taat bisa berkumpul dengan istri dan anaknya ini. Ia juga sempat beberapa kali foto bersama dengan istri dan anaknya.
Sebelum berpisah, Taat sempat berbincang serius dengan istri pertamanya ini.
Setelah selesai, Taat berpamitan dengan istri dan anaknya. Mereka saling berpelukan.
Tak lama, Taat dijemput jaksa dan polisi untuk dibawa masuk ke dalam ruang persidangan.
Saat ditemui SURYA.co.id, Taat Pribadi mengaku senang dan bahagia, karena masih banyak support dan dukungan kepadanya.
Ia mengaku sangat terkejut saat melihat kehadiran istri dan dua anaknya.
"Yang jelas ini membuat saya lebih kuat. Support dan dukungan dari mereka ini sangat berarti sekali. terima kasih buat semua pihak yang masih setia kepada saya. Terima kasih sudah mendukung saya sampai di tahap ini," jelasnya.
Saat disinggung terkait dengan tuntutan yang dilakukan JPU, Taat Pribadi mengaku kecewa.
Ia tidak pernah menyuruh ataupun meminta anak buahnya membunuh Abdul Gani dan Ismail Hidayah.
"Saya tidak terlibat dan saya tidak bersalah. Untuk lengkapnya, silahkan tanya ke pengacara saya saja. Semua materi sudah saya berikan ke tim pengacara, tinggal bagaimana nanti hakim menyikapinya. Harapannya yang pasti saya bebas , karena saya tidak bersalah," tandasnya.
Sementara itu, istri Taat Pribadi RH dan dua anaknya enggan memberikan keterangan apapun.
Saat diwawancara, mereka memilih diam dan meninggalkan wartawan.
Mereka tak berucap sedikit pun saat ditanya soal kedatangannya di PN Kraksaan kali ini.
Berbeda dengan istri dan anaknya, pengikut Taat Pribadi tampak bersemangat menunggu persidangan ini selesai.
Mereka tidak pernah lelah mensupport guru besar padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini.
Sulton, salah satu pengikut Taat Pribadi, mengaku sudah berulang kali datang ke persidangan yang mulia (sebutan Taat Pribadi di padepokan).
Ia mengaku mendukung dan mensupport yang mulia ini hingga titik darah terakhir.
"Kami yakin yang mulia tidak bersalah. taat pribadi bukan otak pembunuhan. bebaskan, biar yang mulia bisa menjadi guru kami di padepokan. Kami ingin yang mulia bebas," pungkasnya.