Sementara itu, Dubes Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz mendukung pernyataan hubungan baik dua belah pihak di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, budaya, maupun pendidikan.
Selain itu, dua negara disamakan dengan kondiai sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dan menerapkan demokrasi.
"Hubungan dan kondisi tersebut menjadikan kedua negara berhubungan dengan tulus, tidak hanya sekedar mencari uang diantara kedua belah pihak," ujarnya
Pada kunjungannya kali ini, Sander Gurbuz menjelaskan, Jatim sebagai daerah yang pertama kali dikunjunginya karena sebagai daerah utama di Indonesia dengan potensi besar untuk saling bekerjasama.
Sebagai contoh, kerjasama di bidang konstruksi, energi, perdagangan dan pariwisata.
Menurutnya, Turki merupakan negara nomor dua di dunia yang memiliki keahlian di bidang konstruksi seperti pembangunan infrastruktur, jalan tol, pelabuhan, airport.
"Ini salah satu bentuk kerjasama yang bisa dilakukan Turki dengan Jatim," jelas Sander.
Selain itu, ia juga melihat bahwa Indonesia membutuhkan tambahan energi. Salah satu ketertarikan pengusaha Turki yakni pengembangan energi Georthermal. (hms)