Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Petugas keamanan Bandara Ngurah Rai menyelamatkan warga Australia, Butler Gregory Lec (46), yang membuat geger terminal internasional Selasa (18/7/2017).
Bule ini diduga depresi dan akhirnya oleh petugas Polsek KP3 Bandara dan keamanan Bandara Ngurah Rai.
Kepala Humas Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsan, menyatakan penanganan terhadap korban sekitar hampir 1,5 jam lebih.
Baca: Bule Stres di Pesawat Mengaku Hendak Dibunuh di Pesawat
Menurut Arie, penyelamatan pelaku turut melibatkan berbagai pihak, termasuk seorang aktris opera warga negara Austria.
"Ada bule yang ikut evakuasi, bule tadi salah satu penumpang dari Austria, tujuan Singapura ke Jerman. Backgroundnya aktris opera. Jadi yang mengajak ngobrol si warga negara Austria itu," kata Arie, Selasa (18/7/2017).
Setelah itu beberapa petugas keamanan pun berada di belakang korban. Saat asik ngobrol dialihkan supaya tidak ada hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek KP3 Bandara terpaksa mengunci leher korban dengan tangan. Sementara anggota keamanan lain menarik kaki dan pinggang bule yang berkaus biru dan bercelana pendek hitam itu.
"Jadi langsung bersama-sama menyelamtkan," ungkap dia.
Sebelum berada di pembatas pagar itu, bule Australia ini memang menginap di kantor Otoritas Bandara Ngurah Rai. Semua petugas tidak mengetahui bagaimana dia keluar.
Padahal, secara SOP memang sudah dilakukan pemeriksaan. Bule itu mengaku akan dibunuh di dalam pesawat saat berada di pesawat AirAsia tujuan Kuala Lumpur pada Senin (18/7/2017). Akhirnya pesawat kembali ke apron dan penerbangan dibatalkan.
"Kami sudah periksa, dan otban memang tidak bisa mengurus tiket. Jadi, kemungkinan mengurus tiket sendiri dan dikembalikan ke AirAsia. Nah, tidak tahu tiba-tiba muncul kejadian itu," beber dia.