News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dapat Dukungan Modal Dari LPDB, UKM Sumbar Semakin Bergairah

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jakarta, Rabu (26/7) Direktur utama LPDB Kemas Danial bersama Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno, menandatangani MoU Kerjasama pinjaman / pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM sektor kelautan dan perikanan di provinsi Sumatera Barat.

TRIBUNNEWS.COM – Kini, UKM di bidang sektor Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat boleh berbesar hati.

Pasalnya, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah  (LPDB-KUMKM) memberikan bantuan modal usaha melalui pinjaman dana bergulir.

Rabu (26/7),  Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial dengan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah melakukan penandatangan nota kesepahaman bersama (MoU) tentang kerjasama pinjaman kepada KUMKM bidang Kelautan dan Perikanan di Sumbar, sebagai wujud komitmen kedua belah pihak.

"Bantuan perkuatan modal usaha bagi pelaku UKM di sektor perikanan ini sangat sejalan dengan program Nawacita Presiden Jokowi, yakni potensi perikanan yang dimiliki merupakan potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan bangsa, sebagai tulang punggung pembangunan nasional,” jelas Kemas.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pun turut mengapresiasi upaya LPDB yang telah memberikan bantuan perkuatan modal kepada pelaku KUMKM Sumbar.

Ia berharap dengan bantuan tersebut mampu memicu UKM semakin bergairah, sehingga ekonomi di daerah bisa tumbuh.

Dalam kesempatan yang sama, Kemas Danial juga menerima pengajuan proposal dari CV Andalas Samudera Sejati senilai Rp 8,3 miliar. Nantinya, CV ASS akan menerima bantuan modal dari LPDB, yang sebelumnya senilai Rp 3 miliar.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial.

"Kita yang pertama memberikan untuk ekspor ikan kerapu. Ini sekarang sudah lancar dan mereka minta tambah lagi insya Allah bisa kita berikan Rp 8,3 miliar untuk menambah ekspor mereka," imbuhnya kembali.

Direktur Utama CV ASS, Herman Halim mengungkapkan, bisnis ikan kerapu memang membutuhkan persiapan modal yang besar. Hal ini karena mahalnya biaya operasional, seperti membeli kapal dan biaya ekspor.

"Bantuan modal yang besar ini saya harapkan neyalan bisa lanjutkan dan memperbesar jumlah produksinya," kata Herman.

Ikan kerapu hasil budidayanya sudah langganan ekspor ke luar negeri, yakni Hongkong dan China dengan rata-rata penghasilan dari setiap panen bisa mencapai Rp3 miliar. Jenis ikan yang diekspor antara lain kerapu cantik, kerapu cantrang, kerapu bebek, dan kerapu sunu.

Sampai dengan saat ini LPDB KUMKM telah menyalurkan dana bergulir sebesar Rp 60,92 miliar kepada pelaku Koperasi dan UKM di wilayah Sumatera Barat, dari total penyaluran dana bergulir sebesar Rp 8,3 Triliun di seluruh Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini