Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memuji kecepatan PLN Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelesaikan gangguan listrik.
Bukan hanya hitungan jam, layanan ketika terjadi gangguan listrik terselesaikan kurang dari 45 menit.
"Kalau ada gangguan listrik lebih dari 45 menit. GM (general manager, red) PLN sendiri yang akan turun langsung, itu begini (sembari mengangkat jempolnya)," kata Ganjar di sela penandatanganan MoU antara PLN dengan para pemangku kepentingan di Hotel Patra Jasa, Semarang, Selasa (1/8/2017).
Menurut dia energi listrik yang ada memiliki pengaruh yang besar tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga pertumbuhan industri.
Apalagi dengan beban puncak 3.376 MW saat ini, diprediksikan pada 2020 atau tiga tahun mendatang akan menjadi 7.120 MW.
Sehingga sejumlah proyek pembangkit listrik yang sedang proses pembangunan tersebut dibutuhkan di Batang, Cilacap, dan Jepara.
"Saat ini pembangunan pembangkit listrik itu masih on schedule (sesuai jadwal, red). Seperti di Cilacap, Batang, dan Jepara semua masih dalam pantauan kita," ujar dia.
Pembangkit listrik sangat diperlukan, karena meningkatnya industri maka akan mengurangi cadangan listrik yang ada saat ini sebesar 8.000 MW.
"Pertumbuhan pembngunan akan menyedot cadangan listrik yang ada di Jateng. Namun harapan saya bersama Kementerian ESDM, politik energi harus bergeser energi baru terbarukan, misalnya seperti memanfaatkan gas bumi," kata dia.