Ruangan lomba ramai dengan pekikan takbir saat pengumuman hadiah untuk Alana itu dibacakan.
Ayah Alana, Martono langsung membopong putranya dari kursi roda.
Bocah itu kemudian meringkuk untuk bersujud syukur bersama ayahnya meski kakinya susah ditekuk.
"Kami tidak menyangka jika hadiahnya naik haji. Alana sendiri sangat senang bisa berkunjung ke tanah suci, karena itu yang dia citakan,"katanya
Yang lebih menggembirakan, bukan hanya Alana saja yang memperoleh kehormatan itu. Kedua orang tuanya juga turut diundang ke tanah suci. Mereka akan berangkat ke tanah suci dalam waktu dekat ini.
Alana, ungkap Darsiah, memang berkeinginan kuat memperoleh hadiah berangkat haji.
Keinginan itu ia sampaikan saat sedang mengikuti audisi hafiz Indonesia yang disiarkan sebuah stasiun televisi swasta nasional beberapa bulan lalu.
Namun, hadiah itu ternyata bukan untuk ia nikmati sendiri.
Jika ia memperoleh penghargaan tersebut, anak kecil itu akan mengikhlaskan jatahnya untuk sang kakek yang telah berusia renta, Mustamil.
Sayang, Alana gagal menjuarai kompetisi itu dan harus puas menempati peringkat 10 besar.
Harapannya untuk bisa memberangkatkan haji sang kakek belum tercapai saat itu.
Kemenangan Alana pada Musabaqah Al Quran di Padang menjawab harapan Alana yang sempat tertunda.
Usai memperoleh pengumuman, Martono mengajukan permohonan ke penyelenggara agar porsinya naik haji dialihkan ke kakek Alana, Mustamil.
"Mulanya yang dapat undangan haji bertiga, Alana dan kedua orang tua. Tapi ayah Alana mengajukan agar jatahnya diganti untuk kakek Mustamil saja. Alhamdulillah, kami malah disuruh berangkat semua berempat,"katanya