TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Perampokan terhadap seorang wanita sopir taksi online, Catur Ari Trianingsih (30), di persawahan Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Senin (31/7/2017) malam, diduga direncanakan.
Sumber Tribunjogja.com menerangkan kronologis lengkap peristiwa nahas yang mengakibatkan mobil Honda Brio Satya bernopol AB 1003 XX ini raib dibawa kabur dua pria perampok itu.
Awalnya, Tria, sapaan akrab sopir wanita Grab Car itu mendapat order dengan titik jemput di satu rumah di Dusun Puluhdadi, Condongcatur, Sleman, tepatnya di timur Hotel Daffam Seturan, dengan tujuan ke satu perumahan di Ngaglik, Sleman.
Penumpangnya adalah dua pria dengan ciri-ciri berumur di bawah 30 tahun.
Satu orang duduk di bangku depan samping sopir, satu lagi duduk di bangku belakang.
Selama perjalanan itu sempat ada perbincangan antara Atria dengan penumpang yang mengaku berasal dari Jawa Timur.
Sesampainya di titik penurunan, penumpang menyelesaikan order kemudian kembali order dengan ponsel pelaku yang lain.
Baca: Dapat Ganti Rugi Rp 429 Juta, Ahmad Hadi Pasrah Bangunan Miliknya Dirobohkan
Mereka meminta Atria mengantarkan di sekitar tugu Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, atau sekitar lima sampai enam kilometer ke arah barat dari titik penurunan semula.
Sesampainya di tugu Rejodani sesuai titik penurunan order kedua, pelaku meminta Atria untuk sedikit maju ke arah timur.
Sesampainya di persawahan, seorang pelaku mengucapkan kata "sekarang", kemudian membekap dan menendang Atria keluar dari mobil yang baru dibelinya sekitar tiga bulan lalu dengan cara mengangsur ini.
Dua pelaku itu kemudian kabur ke arah barat, lalu ke utara sampai akhirnya tak terlacak jejaknya.
"Ada kemungkinan ini direncanakan. Tapi bisa juga karena memanfaatkan kesempatan setelah tahu drivernya (taksi daring) cewek," ujar sumber Tribunjogja.com tersebut.
Dari catatan Tribunjogja.com, ini adalah kasus pertama perampokan yang menimpa sopir taksi daring.