News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siapa Sangka, Gadis Pemalu Ini Adalah Dalang Kentrung Kondang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arum Nabilanur Widiya (16) tampil kocak dengan kaca mata hitam, saat pentas di peresmian Sanggar Seni Gedhang Godhog (SSGG), Dusun Ngingas, Desa/Kecamatan Campurdarat.

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Saat berbincang dengan Arum Nabilanur Widiya (16), sosoknya terkesan pemalu.

Namun sosoknya yang pemalu sontak lenyap, saat Arum sudah di atas panggung.

Siswi SMKN 1 Tulungagung Kelas XI jurusan perikanan ini adalah dalang kentrung, yang dilahirkan Sanggar Seni Gedhang Godhog (SSGG) Dusun Ngingas, Desa/Kecamatan Campurdarat.

Arum disebut sebagai penerus sang maestro kentrung Tulungagung, Mbah Gimah.

Sebelum mengenal kentrung, Arum belajar teater dari Yayak Priasmara, pendiri SSGG.

Ketika itu Arum masih kelas VII di SMPN 2 Campurdarat.

“Kalau teater mengacu pada naskah. Tapi kalau kentrung harus pintar-pintar jadi dalang. Karena banyak improvisasi di atas panggung,” ujar Arum, saat ditanya perbedaan teater dan kentrung.

Tahun 2015 silam Arum tampil di Pekan Seni Pelajar (PSP) di Banyuwangi.

Ketika itu untuk pertama kalinya Arum menjadi dalang kentrung, dan pentas di luar kota.

Di tahun yang sama, Arum bertemu dengan Mbah Gimah.

Perkenalannya dengan Mbah Gimah itulah yang semakin mematangkannya sebagai dalang kentrung.

Sang maestro kerap memberikan masukan, agar penampilannya lebih baik lagi.

Meski demikian, dengan polos Arum mengaku sulit mengikuti jejak Mbah Gimah.

“Sebenarnya sanggup meneruskan (menjadi dalang kentrung). Tapi sulit kalau seperti Mbah Gimah,” ucapnya sambil ternyum malu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini