News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Guru yang Diduga Aniaya Murid Hingga Sebabkan Penggaris sampai Patah

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekolah Dasar Negeri 004, Marga Sari Balikpapan Barat, Kalimantan Timur.

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Fachri Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Oknum guru SD yang terletak di Marga Sari Balikpapan Barat dekat dengan Kantor Polisi Sektor yang diduga melakukan kontak fisik dengan muridnya membenarkan hal tersebut, Kamis (24/8/2017) saat ditemui di sekolah.

Pengakuan pria berinisial H, apa yang dilakukannya semata untuk mendisiplinkan anak muridnya.

Pasalnya anak muridnya tak memerhatikan bahkan membuat keributan yang disengaja saat dirinya mengajar.

"Waktu itu saya mengambil penggaris, kasih begini kepalanya. Saya akui kepalanya," katanya sambil memeragakan kejadian 2 pekan lalu.

"Anak itu lalu nangis, ndak terima. Saya langsung memukul penggaris di atas meja. Penggaris itu patah," lanjutnya.

Baca: Guru Aniaya Muridnya Akan Dibina

Tindakan tersebut bermula saat ia sedang mengajar di depan kelas.

Saat ia menerangkan materi di papan tulis, terdengar bunyi berisik dari arah belakang.

Sesaat ia menoleh ke belakang, seketika suara hilang.

"Pertama waktu saya menjelaskan, ada anak yang mukul meja, botol minum bunyikan. Setelah itu, kalau saya berhenti menjelaskan, berhenti juga bunyi itu," ungkapnya.

Hal tersebut berulang beberapa kali, sampai akhirnya ia jengah.

Menurutnya memang ada beberapa murid yang lincah di kelasnya yang acap kali membuat keributan.

Baca: Mengapa Cuaca Panas Sering Membuat Orang Cepat Emosi? Berikut Penjelasannya

Saat dipancing terakhir kali, barulah ketahuan siapa yang berulah.

Oknum guru yang juga wali kelas 4A tersebut langsung berjalan menuju meja di bagian belakang membawa penggaris kayu panjang.

Kemudian langsung mengarahkan penggaris tersebut mengenai bagian kepala muridnya.

Tak terima dipukul, siswa tersebut menangis.

Namun bukannya menenangkan oknum guru tersebut memukulkan mistar kayu sepanjang 1 meter di meja belajar hingga benda itu patah.

"Saya pukul meja, karena dia nangis-nangis. Menggertak saja supaya dia diam," ucapnya.

Dari awal ia sudah menekankan kepada muridnya agar menjaga ketenangan saat jam belajar dimulai.

Setiap guru yang mengajar diperhatikan dengan saksama, ternyata masih saja ada beberapa murid yang membuat keributan.

Baca: Politikus Ini Tak Terima Diberitakan sebagai Otak di Balik Pembakaran 8 Sekolah di Palangkaraya

Ia berusaha memahami orangtua yang bersangkutan tak terima.

Namun pikirnya tak ada niatan buruk kepada anak yang bersangkutan.

Ia juga menekankan bahwa penggaris patah tersebut disebabkan ia memukul meja, bukan anaknya.

"Saya akui mukul anaknya, tapi penggarisnya patah karena saya pukul di atas meja," tuturnya.

Pemberitaan sebelumnya, warga Sekolah Dasar Negeri 004, Marga Sari Balikpapan Barat geger lantaran pengakuan seorang siswa yang diduga mendapat penganiayaan oleh guru.

Putra Bangun Ramadhan (10) siswa yang duduk di kelas 4 mengaku dipukul penggaris kayu di bagian kepalanya oleh oknum guru sekolah tersebut.

"Kejadiannya 2 minggu yang lalu, baru cerita tadi malam ke saya," kata Cuncun Feriyadi (40) orang tua siswa, Kamis (24/8/2017) pukul 09.10 Wita.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini