Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Pesta bertemakan penjara di Eksekutif Club (EC) Kabupaten Pekalongan buyar saat tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng, Polda Jateng dan Pomdam IV Diponegoro tiba, Jumat (25/8/2017).
Dancer dan pengunjung yang tadinya asik berjoget tiba-tiba berhenti, pengunjung duduk di kursi sementara dancer bergegas ke kamar ganti.
Pesta ini pun dihentikan oleh petugas, para pengunjung, penari wanita dan karyawan EC Pekalongan diminta berbaris untuk menjalani pemeriksaan urine.
Satu per satu ruangan karaoke diperiksa, mulai dari hall hingga room karaoke di lantai satu dan dua.
Baca: Seorang Pengunjung Karaoke Pengguna Benzo Tak Ditahan karena Pakai Resep Dokter
Bahkan kamar wanita pemandu lagu juga tak luput dari pemeriksaan.
Ketegangan sempat terjadi saat petugas gabungan ini membuka room karaoke di lantai satu.
Di dalam ruangan didapati tiga orang perwira polisi sedang asyik berkaraoke.
Dari informasi yang dihimpun, tiga orang perwira polisi ini bertugas di Polres Pekalongan.
Kabid Pemberantasan BNNP Jateng, AKBP Suprinarto, mengatakan, operasi narkoba tidak memandang siapapun.
Baca: Warga Sekitar Baru Tahu Kalau Tonny Seorang Dirjen Ketika Istrinya Meninggal
"Tidak ada beda, saya periksa semua. Kami tes semua mau warga biasa atau polisi," kata Suprinarto.
Setelah dilakukan pemeriksaan, tiga perwira Polres Pekalongan itu dinyatakan bersih dari narkoba.
Setelah diperiksa, ketiga perwira Polres Pekalongan ini terlihat berbincang dengan anggota Provost Polda Jateng. Setelah berbincang, ketiga polisi itu meninggalkan lokasi.
Suprinarto mengatakan, secara umum peredaran narkoba di pantura khususnya Batang dan Pekalongan masih didominasi oleh sabu.
"Yang dominasi masih sabu. Secara garis besarnya ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya," katanya.