Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Frans Krowin
TRIBUNNEWS.COM, LEWOLEBA - Siswa SMP Negeri 1 Atap Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Felisianus Keko (16), nyaris mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak obat pembasmi rumput.
Korban melakukan aksinya itu karena tak mampu menanggung malu atas hinaan ibu gurunya, BB, saat pelajaran Bahasa Indonesia.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, pada Kamis (31/8/2017), Keko bersama teman-temannya masuk sekolah seperti biasa. Ia mengikuti semua mata pelajaran yang diasuh oleh guru-guru di sekolah itu.
Namun suasana sontak berubah ketika Keko bersama teman-teman di kelasnya mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Mata pelajaran tersebut diasuh oleh ibu guru BB.
Saat pelajaran baru dimulai, BB langsung memarahi Keko habis-habisan.
Guru Bahasa Indonesia itu mengata-ngatai Keko tanpa alasan yang jelas. Keko dikatai sebagai orang miskin, hidup di rumah seperti kandang dan pelbagai hujatan lainnya.
Mendengar hujatan sang guru, Keko menunduk malu. Ia tidak menjawab sepatah kata pun, kecuali diam dan hanya mendengar cercaan sang guru.
Tapi lama-kelamaan, Keko merasa tak kuat lagi menanggung hinaan tersebut. Ia pun menangis sehingga teman-teman perempuan di kelasnya pun ikut meneteskan air mata. Semuanya bersedih melihat Keko berderai air mata.
Hingga pelajaran Bahasa Indonesia berakhir, Keko masih tak mampu mengangkat wajahnya. Keko tidak kuat menatap teman-temannya di dalam ruang kelas tersebut.
Saat giliran pulang sekolah, Keko langsung kembali ke rumahnya. Setelah istirahat sejenak di rumah, ia lalu mencari obat pembasmi rumput yang biasa digunakan orang tuanya.
Ia ingin mengakhiri hidupnya, karena malu atas hinaan yang dilakukan gurunya sendiri. Olehnya, saat menemukan obat tersebut, Keko langsung menenggaknya.
Saat meneguk racun tersebut, Keko memang sempat memuntahkannya. Namun sebagian racun itu telanjur ditelan, sehingga Keko langsung jatuh. Beruntung orang tua Keko ada di tempat, sehingga langsung membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba.
Hingga Jumat (1/9/2017) siang, Keko masih dirawat intensif di rumah sakit tersebut. Korban masih berbaring lemah di ruang perawatan.
Perawat yang tak mau disebutkan namanya menyebutkan, Keko akan dirujuk ke Kupang karena rumah sakit tersebut memiliki peralatan medis yang terbatas.
Disaksikan Pos Kupang, siang itu, Kepala SMP Negeri Satu Atap Ile Ape Timur, Barnabas Wadan, datang ke rumah sakit untuk menjenguk Keko.
Ia mengaku kaget karena siswanya itu mencoba bunuh diri karena malu atas hinaan yang dilakukan gurunya sendiri. (*)