TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Kesadisan perampok bersenjata api yang merenggut nyawa Sri Winarti menimbulkan duka mendalam bagi keluarga besar korban di Kampung Gaya Baru VII, Kecamatan Seputih Surabaya, Lampung Tengah.
Pasalnya, Sri dan suaminya, Sudarno, selama ini sangat peduli terhadap kondisi keluarga.
Pasangan suami istri itu pun menjadi tulang punggung perekonomian keluarga besarnya.
Sutarno (68), ayah Sudarno, masih terpukul atas peristiwa yang menimpa anak dan menantunya tersebut.
Ia tak menyangka para perampok tega menghabisi menantunya, dan melukai putranya pada Selasa (29/8/2017) lalu.
Bahkan, lelaki tua itu mengaku tak bisa berpikir apa-apa lagi ketika mendapat kabar dari kepolisian.
"Saya terkejut gak karu-karuan waktu dengar anak saya ditembak. Saya waktu itu lagi di kebun garap tanah," kata Sutarno saat disambangi di kediamannya di Kampung Gaya Baru VII, Rabu (30/8/2017).
Pasutri warga Kampung Gaya Baru, Lamteng, menjadi korban perampokan saat berboncengan dengan sepeda motor, Selasa pagi.
Baca: Pak Jokowi kan Kurus ya Tapi Sapinya Gede
Sudarno mengalami luka tembak di bagian dada dan kini masih dirawat intensif.
Sedangkan istrinya, Sri Winarti tewas dengan luka tembak di kepala. Pelaku yang diperkirakan dua orang itu, membawa kabur uang Rp 76 juta.
Sutarno semula mengira tidak ada korban jiwa dalam peristiwa perampokan itu.
Karena itulah, begitu mendengar kabar penembakan, ia langsung tancap gas naik motor menuju lokasi kejadian di Sri Kencono (SK) I.
Di perjalanan, Sutarno mendpat telepon yang menginformasikan bahwa korban sudah dibawa ke Gaya Baru VII.