Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah warga Kota Semarang mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kilogram, atau disebut gas melon.
"Gas melon sudah langka seminggunan ini. Saya datangi di lima pangkalan sekitar Giant Tlogosari ya kosong semua," tutur Rini Indri, warga Sidomulyo, Tlogosari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (5/9/2017).
Menurut Rini, stok gas melon di beberapa pangkalan langganannya sudah habis, lantaran banyak pesanan.
Baca: Anggota DPRD Kalteng dari Partai Gerindra Tersangka Otak Pembakaran 7 SD Ini Diangkut Pakai Heli
"Kalau gak pesan dulu ya kehabisan. Itu barang datang langsung ludes," imbuhnya.
Terkait harga, Rini berujar ada peningkatan sekitar Rp 4.000, dari harga biasanya Rp 18 ribu.
"Kalau harga di Indomaret masih Rp 15.500," kata Rini.
Kelangkaan gas melon pula dirasakan warga Semarang Barat, Sri Mulyani.
Dia berkata, ibu-ibu di Jalan Tarupolo, Gisikdrono kesulitan membeli gas melon belum lama ini.
"Kami masih bisa masak, karena kebanyakan warga sini punya gas serep (cadangan)," terang Sri.
Bagi warga yang tak memiliki gas cadangan, lanjut Sri, biasanya meminjam gas warga lain.
Baca: Hadapi Aksi Keprihatinan Rohingya, Candi Borobudur Tetapkan Kondisi Siaga I
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng belum menerima laporan kelangkaan gas melon, di Kota Semarang.
Hal tersebut disampaikan Direktur Reskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Lukas Akbar Abriari.
"Kami belum dapat info itu. Sudah mulai langka ya?" tutur Lukas melalui telepon.
Dia menambahkan, Satgas Mafia Pangan akan menyelidiki stok gas melon di Kota Semarang. (*)