Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ace alias Mamang (53) tersangka penadah sepeda motor curian menangis histeris sampai bersujud dihadapan polisi.
Mamang menangis sejadi-jadinya saat meminta maaf kepada Kanitreskrim Polsek Senapelan, Iptu Abdul Halim, Selasa (5/9/2017).
Warga Kampar ini mengaku kapok karena terlibat sindikat pencurian sepeda motor namun lebih jauh lagi, Mamang ternyata ingat anak, istri serta cucunya setelah badannya kini terkurung di jeruji besi Polsek Senapelan.
Ingatan itulah yang kemudian menjadikan tangis Mamang pecah di area ruangan penyidik Polsek Senapelan.
Baca: Ketika Adik Kandung Kapolsek Jadi Korban Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Depok
Mamang mengaku tidak mengetahui perihal motor yang dititipkan dirumahnya adalah motor curian.
Ia mengaku hanya mendapat upah atas titipan tersebut Rp 50 sampai 100 ribu.
"Saya sudah diberhentikan dari pekerjaan. Anak saya juga mau nikah. Sepeda motor masih ada yang dikredit. Itu (sepeda motor) juga akan ditarik," ujarnya tersedu-sedu.
Mamang mengaku menjadi tulang punggung untuk menghidupi tiga anaknya.
"Saya kapok. Saya tulang punggung untuk kebutuhan sehari-hari. Saya minta maaf kepada bapak-bapak," ujarnya.
Baca: Ibu Rumah Tangga Nyaris Jadi Korban Pencurian Saat Mengendarai Mobil, Perhatikan Modus Pelakunya
Mamang kemudian menjabat tangan Kanitreskrim Iptu Abdul Halim.
Ia langsung bersujud memohon ampun.