TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Suara mirip petasan terdengar sebelum salat Idul Adha, Jumat (1/9/2017) lalu.
Suara itu terdengar dari dalam rumah pasangan Indria Kameswari dan Abdul Malik Aziz (40).
Suara mirip petasan itu mengakhiri cekcok mulut antara Indria dan Abdul Malik Aziz.
"Itu tetangga sebelah yang dengar, kalau saya tidak dengar. Dia bilang sempat ada suara petasan dari rumah, tapi ya lanjut saja karena mau salat kan. Jadi tidak digubris," kata Eva, tetangga Indria Kameswari kepada Tribunnews, Selasa (5/9/2017).
Selepas suara mirip petasan itu, suami korban Abdul Malik Aziz bergegas meninggalkan rumah kontrakan di Perumahan River Valey, Cijeruk, Kabupaten Bogor, pada Jumat (1/9/2017).
Abdul Malik Aziz mengendarai mobil Ertiga sekitar pukul 08.00 WIB.
Baca: Asyah Menyesal Abdul Malik Tak Ceraikan Indria Sampai Akhirnya Terjadi Pembunuhan
Dengan kecepatan tinggi, Abdul Malik Aziz tidak menghiraukan pihak keamanan yang mencoba menghentikan laju kendaraan.
"Si suami korban lewat sini. Dia ngebut, di-stop mobilnya, gak mau berherti. Dia maju aja," ujar Kepala Keamanan Perum River Valley, Maulana.
Maulana tidak curiga dengan aksi kebut Abdul Malik Aziz. Pasalnya, selama ini Maulana mengenal sosok Abdul Malik Aziz sebagai sosok yang tidak menyenangkan.
"Kalau si bapaknya mah bisa dibilang kurang ramah lah, etika secara sopan aja kurang lah sama keamanan, beda sama istrinya (korban) dia ramah," tambah Maulana.
Selepas kepergiaan Aziz, tetangga baru mengetahui Indria tewas dengan lubang menganga di punggung.
Punggung pegawai Diklat BNN itu terus mengeluarkan darah saat didatangi tetangga rumah.
Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Andi Dicky menyebut Abdul Malik Aziz mengaku cekcok sebelum menembak Indria.