“Ada satu keluarganya di sini tapi dia juga termasuk tidak mampu makanya petugas berinisiatif menampung Nurlina dan anaknya di pustu Pasiang. Selama di sini ia diberi ramuan tradisonal agar kelak bisa sembuh. Anaknya kita sekolahkan di sekolah terdekat dari pustu,” ucap Fitri.
Saat kondisi kesehatan Nurlina kian memburuk dan bahkan ditumbuhi belatung, Nurlina kembali dilarikan ke Rumah Sakit Polewali Mandar untuk kedua kalinya.
Belatung yang tiba-tiba muncul dari dalam badan Nurlina itu, dalam sehari jumlahnya mencapai puluhan ekor. Setiap hari petugas kesehatan mencabuti belatung itu supaya tidak menggerogoti badannya.
“Kita bingung segala upaya sudah kita lakukan termasuk memberi obat tradisional dari ramuan dedaunan tapi tak kunjung sembuh. Belakangan malah belatung hidup berkembang biak di badannya,” tutur Rani, salah satu keluarga dan tetangganya yang mendampingi saat di rumah sakit.
Kendati badannya terus digerogoti kanker dan belatung hidup, Namun semangat Nurlina tak pernah padam untuk tetap bertahan hidup. Satu satunya yang menjadi pikiran adalah putri semata wayangnya, Arlin (8) yang kini ikut jadi korban lantaran ibunya jatu sakit. Selama ibunya berpindah-pindah Arlim sempat tak bersekolah.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Menderita Kanker Stadium 4, Badan Nurlina Dipenuhi Belatung