TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON – Aparat Polres Aceh Utara sudah tiga hari standby (siaga) di tempat kejadian perkara (TKP) kawasan Desa Buket Linteung, Kecamatan Langkahan untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Rudaimah (60), janda desa yang tewas digorok.
Polisi mengintensifkan penyelidikan karena belum berhasil mengungkap identitas pelaku maupun motif kasus tersebut.
Rudaimah ditemukan tewas bersimbah darah dengan leher tergorok di rumahnya pada Rabu (6/9/2017) sekira pukul 19.30 WIB.
Selain luka gorok di leher, juga terdapat sejumlah sayatan dan memar di tubuh korban. Namun, barang dan uang korban tidak hilang.
"Kita masih standby di Buket Linteung untuk mengungkap kasus tersebut, karena sampai sekarang kasus ini dalam proses penyelidikan. Sedangkan tim Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis) dari Polda Aceh juga sudah turun kemarin," kata Kapolres Aceh Utara, AKBP Ahmad Untung Surianata melalui Kasat Reskrim AKP Rizki Kholiddiansyah kepada Serambi, Sabtu (9/9/2017).
Baca: Sang Kakak Akui Pinjamkan KTP Agar Pembunuh Indria Bisa Kabur ke Batam
Dalam kasus tersebut polisi sudah memeriksa secara intensif terhadap saksi dari keluarga korban dan tetangga korban, tapi belum berhasil mengidentifikasi pelaku.
Karena itu, penyidik sudah memanggil sejumlah saksi lain untuk diperiksa dalam kasus tersebut.
"Kalau yang kita interogasi sudah banyak di lapangan," ungkap Kasat Reskrim.
Petugas siaga di lokasi kejadian untuk mengumpulkan keterangan dan barang bukti dalam kasus tersebut. Karena itu diharapkan kepada warga yang mengetahui kejadian itu dapat memberitahukan kepada polisi sehingga kasus tersebut bisa segera diungkap.
"Kita berharap warga tak segan-segan memberikan informasi apapun terkait kejadian tersebut," imbaunya.
Sementara itu, Mukhtar selaku warga Buket Linteung kepada Serambi, menyebutkan, selama ini hubungan korban dengan anaknya serta dengan tetangga dan masyarakat lain baik-baik saja.
Ia hanya berjualan di depan rumahnya.
"Sepengetahuan saya, tidak ada persoalan apa pun dengan dua anaknya, dan tetangga, serta warga lain, sehingga kami juga heran dengan kasus tersebut," ungkapnya. (jaf)