Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Dokter spesialis forensik Polda Jabar, Kompol Dr Ihsan Wahyudi mengungkapkan, jenazah korban kasus 'gladiator' di Kota Bogor mengalami pembusukan yang terhambat.
Hal tersebut, kata dia, memudahkan pihaknya melakukan autopsi pada jenazah siswa SMA Budi Mulia Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo.
"Ada beberapa bagian tubuh yang masih bagus, mungkin karena kalau nasrani itu biasanya diberikan formalin," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (19/9/2017) di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cipaku Lama, Bogor Selatan, Kota Bogor.
Dikatakannya, setelah dilakukan autopsi, pihaknya menemukan ada beberapa kelainan pada bagian organ dalam jenazah korban.
Baca: Fadli Zon: Indonesia Perlu Tarik Duta Besar Di Myanmar
Sayangnya, Ihsan enggan menjelaskan secara detail mengenai kelainan yang terdapat pada organ dalam tersebut.
"Saya tidak bisa menyebutkan, tapi yang jelas kita temukan ada kelainan," terangnya.
Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna menyebut bahwa kondisi jenazah korban masih dalam utuh.
Hal itu ia katakan usai dilakukannya autopsi pada jenazah korban.
"Kondisi jenazah utuh," ucap Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna kepada TribunnewsBogor.com.
Baca: Politikus PKS: Publik Tunggu Sikap Tegas Presiden Jokowi Tolak Pelemahan KPK
Ulung menjelaskan bahwa setelah dilakukannya autopsi pada jasad korban, Tim Forensik Polda Jabar pun telah menemukan penyebab kematian korban.
"Hasil sementara nanti akan disampaikan oleh tim forensik, tapi penyebab kematian sudah ditemukan," katanya.
Berita ini sudah dimuat di Tribunnewsbogor.com dengan judul: Makam Dibongkar, Polisi Rahasiakan Penyebab Kematian Siswa SMA Korban 'Gladiator'