News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

80 Persen Kebutuhan Timur Leste Dipasok Indonesia

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, DILI – Timor Leste membutuhkan Indonesia untuk membangun negara. Sebesar 80 persen kebutuhan negara berjuluk Bumi Lorosae itu dipasok dari Indonesia. Kebutuhan-kebutuhan itu mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur.

Hal ini disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Negara Timor Leste, Sahat Sitorus.

Sahat menjelaskan, Indonesia berperan lebih banyak dibandingkan negara lain, karena faktor sejarah. Selama puluhan tahun, Timor Leste sempat menjadi salah satu provinsi di Indonesia. Kedekatan hubungan itu masih terjalin sampai saat ini.

“80 persen kebutuhan dari Indonesia. Iya, kita sekarang kan banyak masuk. Ini karena hubungan sejarah. Kita dengan Timor Leste hubungan sedarah, tetapi dipisahkan oleh sejarah,” tutur Sahat, kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).

Contohnya di sisi pendidikan, kata dia, setiap tahun sebanyak 9000 mahasiswa dari Timor Leste memilih menempuh pendidikan Sarjana Strata 1 di Indonesia.
Sejumlah wilayah yang menjadi tempat tujuan, seperti Bali, Malang, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.

Sebelum menempuh pendidikan lanjutan di Indonesia, kata dia, pemerintah bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Timor Leste mengadakan pembelajaran Bahasa Indonesia. Ini dilakukan untuk memperlancar bahasa itu, sebab sehari-hari penduduk menggunakan bahasa Tetun.

Kemiripan budaya dan gaya hidup masyarakat menjadi alasan mengapa Indonesia menjadi tempat tujuan untuk menempuh pendidikan. Meskipun dari segi sejarah, Timor Leste lebih dekat dengan Portugal. “Mereka lebih comfortable belajar di Indonesia,” kata Sahat.

Untuk kesehatan, terkadang warga Timor Leste memilih berobat ke Pulau Bali. Hal ini karena tenaga medis dan fasilitas kesehatan dinilai lebih baik dibandingkan di negara sendiri. Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia sudah masuk ke negara itu.

“Secara ekonomi sangat berperan. Di sini BUMN ada Adhi Karya, Hutama Karya, Waskita Karya, dan PP,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini