TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Semarang-Solo Seksi III Bawen-Salatiga di Gerbang Tol Salatiga, Senin (25/9/2017) siang.
Di tengah sambutannya, Jokowi meminta salah satu kepala desa atau lurah yang hadir dalam acara tersebut untuk maju ke panggung. "Dapat sepeda!," teriak para tamu yang hadir. Kepala Desa Ujung-ujung Syamroni lari ke panggung, mendahului kades yang lain.
Jokowi rupanya hendak meminta para kepala daerah, kepala desa, atau lurah yang hadir dalam acara tersebut untuk bisa menyampaikan kepada masyarakat tentang manfaat keberadaan jalan Tol Semarang-Solo yang saat ini sudah tersambung dari seksi I hingga seksi III.
Sebelum memberikan pertanyaan, Jokowi menegaskan, kehadiran jalan tol tidak hanya dirasakan orang yang punya mobil. Namun ada jaminan kelancaran bagi distribusi logistik sehingga harga-harga bahan pokok akan lebih murah.
"Pak ini tol kan sudah jadi, manfaatnya buat masyarakat apa. Bapak kan ada di tengah masyarakat, bapak harus bisa menjelaskan," tanya Jokowi.
"Untung sangat pak," jawab Syamroni.
Syamroni mengatakan, dengan adanya jalan tol, mobilitas orang dan barang menjadi lebih cepat. "Kalau kita ke Semarang jemput saudara di bandara atau kapal laut, cuma 30 menit pak wusssh. Dulu dua jam pak," kata Syamroni.
Selain memperlancar mobilitas orang maupun barang, menurut Syamroni, keberadaan jalan tol ini membuat nilai jual tanah di daerahnya naik berkali-kali lipat.
"Tol ini menguntungkan sekali pak, tanah harganya lebih tinggi tiga kali lipat," imbuhnya.
Setelah puas mendengarkan penjelasan sang kades, Jokowi mempersilahkan Syamroni kembali ke tempat duduknya.
Para tamu undangan yang menduga-duga Presiden akan memberikan hadiah sepeda seperti biasanya, tak terjadi.
Hingga Syamroni kembali ke kursinya dan Jokowi mengucap basmalahsebagai tanda peresmian dan mengucap salam menutup sambutannya, Presiden tidak membahas soal sepeda.
Baru setelah pembawa acara mempersilahkan Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Sumarno, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membunyikan sirine, Jokowi ingat belum memberikan hadiah kepada Syamroni.
"Saya lupa pak lurah tadi, ajudan tolong catat identitas dan alamatnya," kata Jokowi disambut riuh dan tepuk tangan seisi ruangan.
"Bukan mau kenaikan pangkat, tapi mau saya kirimi sepeda," pungkasnya.
Demi mendengar ucapan Jokowi, Syamroni yang semula duduk dengan wajah pasrah mendadah sumringah.
"Alhamdulillaahhh...," ucapnya mengatupkan kedua tangannya ke muka.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Saat Jokowi Lupa Memberikan Hadiah Sepeda Kepada Syamroni...