Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Dua bulan belakangan ini Tim Balai Besar KSDA Riau Wilayah I disbukkan dengan penghalauan seeokor gajah soliter yang tidak mau berpindah dari wilayah Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu.
Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati, Kamis (28/9/2017) mengungkapkan, tim turun setelah mendapat laporan dari kades Kelayang perihal keberadaan gajah tersebut.
Diungkapkan Dian, berdasarkan laporan tim yang turun, pada tanggal 2-3 Agustus 2107 diperoleh temuan
Tanaman sawit rusak 13 batang,
Tim bersama Babinsa, Babinkamtibmas dan dibantu oleh masyarakat melakukan sosialisasi tekhnik penghalauan kemudian memantau lokasi kemunculan gajah.
Pada tanggal 9-11 Agustus 2017 menindak lanjuti laporan Kades Kolak Pisang, tim menemukan jejak terakhir yang dijumpai pada kordinat S. 00 30.58, 7. E. 102 04 17,8
Baca: Kawanan Gajah Masuk ke Perkampungan Lalu Merusak Lima Rumah Warga
Kemudian dilakukan penggiringan bersama masyarakat Desa Tanah Datar, Kecamatan Kelayang jam 18.00 sd 20.00 dengan bunyian mercon.
Saat itu ada idikasi gajah terpisah dari kelompoknya gajah Tesso Nilo.
Kemudian tanggal 30 Agustus -1 September 2017 tim kembali menindaklanjuti laporan.
Diketahui Gajah di Desa Bukit selanjut dan Desa Pasir Beringin, kec. Simp. Kelayang, Inhu.
"Sampai saat ini gajah masih berada di lokasi perkebunanan masyarakat. Ditemukan jejak dan kotoran dan tanaman masyarakat yang dirusak," terang Dian.
Ditambahkannya, tim turun ke lokasi bersama masyarakat dan tim dari yayasan Tesso Nilo mencoba melakukan pengusiran.
Baca: Batu Berbentuk Kepala Gajah dan Berbadan Ular Diamankan Pihak Museum Sri Baduga
Kemudianmemberikan sosialisasi kepada masyarakat cara pengusiran gajah tersebut agar kembali kehabitatnya.
Pada tanggal 19 - 22 September 2017 tim kembali menindak lanjuti laporan dari kades kelayang.
Kemudian berkoordinasi dengan KPPD Kecamatan Kelayang
Melakukan penghalauan secara manual dengan peralatan manual yaitu bunyi-bunyian dan menyarankan dibuat api dari ban bekas sekitar kebun yang terbuka dan jauh dari semak belukar.
Menurut Dian dari pola pergerakan gajah tersebut bisa dilakukan pengusiran namun kembali pada posisi semula.
Desa-desa yang menjadi perlintasan seperti Desa Kolak Pisang, Desa Pasir Beringin, Desa Bukit.
Tim Bidang KSDA Wilayah l akan melakukan langkah pendalaman terhadap kondisi habitat sekitar dan kemungkinan keberadaan kelompok utama gajah sehingga lebih memudahkan dalam arah penggiringan gajah ke posisi kelompoknya.
"Kami berharap semua pihak tidak berspekulasi tentang fenomena gajah yang mau bergerak dari Kecamatan Kelayang. Upaya pengkajian komprehensif dengan pengumpulan data data lapangan baik habitat sekitar dan kondisi biologis mamalia besar ini terus dilakukan. Agar di peroleh solusi tepat dan aman bagi satwa dan warga sekitar," terang Dian.
Baca: Warga Desa Sarah Sirong Resah Kawanan Gajah Liar Kembali Mengobrak-abrik Kebun
Ditambahkannya,tim penanganan konflik masih akan terus bekerja, melakukan identifikasi posisi kelompok gajah Tesso Nilo yang berdasarkan hasil identifikasi habitat merupakan kelompok utama gajah di Kecamatan Kelayang.
Dengan diketahuinya posisi kelompok gajah Tesso Nilo maka akan memudahkan bagi tim untuk mengembalikan gajah di Kecamatan Kelayang tersebut kepada kelompok utamanya.
"Oleh sebab itu dukungan para pihak akan sangat membantu dalam penanganan satwa ini. Terimakasih kepada jajaran Koramil Kelayang, Polsek Kelayang, camat, Kepala Desa terlintas, warga dan Tim yayasan TNTN yang selalu bersama sama Tim dari Balai Besar KSDA Riau berupaya menghalau secara terukur," pungkas Dian. (*)