Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Setelah batal unjuk rasa pada Rabu (27/9/2017) lalu, ratusan angkutan kota (Angkot) atau lyn di Surabaya bakal mengelar demonstrasi besar.
Ratusan sopir angkot menjadwalkan demo ke kantor Gubernur Jatim di Jl Pahlawan Surabaya, Selasa (3/10/2017).
Para sopir angkot di Kota Pahlwan protes dengan keberadaan angkutan berbasis aplikasi. Baik taksi (roda 4) atau ojek (roda 2) online.
Keberedaan angkutan online makin meresahkan karena jumlahnya makin tak berbendung.
"Kami ingin bertemu Gubernur Jatim (Soekarwo), ingin menyampaikan aspirasi soal keberadaan angkutan online," sebut Soebekti, Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Surabaya, Sabtu (30/9/2017).
Sebelum gelaran demo terlaksana, perwakilan SPTI dan Komunitas Angkutan Kota Surabaya (KAKS) mendatangi Mapolretabes Surabaya, Sabtu (30/9/2017).
Baca: Mabuk Cukrik, Enam Pemuda di Surabaya Menggilir Siswi SMP
Mereka menemui Kapolretabes Surabaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal.
Dalam pertemuan tatap muka dan silaturahmi ini, perwakilan SPTI dan KAKS sepakat menjaga kemanan dan ketertiban selama menggelar aksi di Jl pahlawan nanti.
"Kami melakukan aksi dan menyampaikan aspirasi secara damai. Tidak akan menggangu ketertiban dan keamanan Kota Surabaya. Aksi tak akan anarkis," terang Soebekti.
Menurut Soebekti, keberadaan angkutan online di Surabaya makin meresahkan pada sopIr angkot.
Jumlah taksi online sudah mencapai lebih 10 ribu, kemudian ojek online sudah menembus di atas 15 ribu.
Jumlah tersebut sangat mematikan angkot dan harus ada batasan kuota.