“Mereka selalu membawa dua pisau lipat stainless yang ditaruh pada dashboard motor. Ada juga sebuah rantai kalung dan potongan besi berkuran 30 cm yang kami sita dari tangan pelaku,” terangnya.
Selain sajam, kawanan ini juga membawa sebuah straples berwarna kuning saat mengincar korban.
Iptu Bangkit, mengatakan, strapless warna kuning digunakan untuk menakut-nakuti para korban karena memiliki suara mirip dengan tembakan pistol.
“Ini (stapless) dipakai untuk menakut-nakuti korban,” tuturnya.
Bahkan, agar aksi begal berjalan dengan lancar, plat motor yang digunakan pelaku tak lupa untuk ditutupi dengan plastik hitam oleh pelaku.
Itu dilakukan agar korban ataupun pihak kepolisian kesulitan mengidentifikasi mereka.
“Uang hasil kejahatan mereka digunakan untuk makan-makan,” terangnya.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan menegaskan para pelaku tidak termasuk dalam geng motor.
Selain terlibat di tiga TKP di wilayah hukum Denpasar Selatan, ada beberapa tersangka yang juga terlibat kasus perampasan di Denpasar Barat hingga Kuta.(*)