Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Ada sekitar 40 siswa/i di SMP Negeri 28 Jl Karya Bersama, Kelurahan Pangkalan Mansur, Kecamatan Medan Johor yang mendadak kesurupan. Para siswa yang kesurupan teriak-teriak dan tubuhnya kejang-kejang.
Namun, ketika awak media mengambil gambar insiden ini, tiba-tiba saja sejumlah guru perempuan mengamuk. Mereka marah-marah dan mengusir jurnalis yang ada di lokasi.
"Ini ngapain difoto-foto. Udah lah, kalian keluar aja. Tolong lah," teriak guru berkacamata yang mengenakan kerudung warna kuning, Senin (9/10/2017).
Mendengar hal itu, Tribun sempat memberi penjelasan bahwa kedatangan awak media hanya sebatas ingin mengabarkan peristiwa yang terjadi. Namun, guru-guru itu malah menuding yang bukan-bukan.
"Kalian ini jangan bikin tambah ribut. Enggak ada yang perlu diekspose di sini," umpat guru tersebut.
Meski guru-guru itu meracau, para siswanya tetap teriak-teriak di bagian pojok kiri halaman sekolah. Sejumlah 'orang pintar' tampak berusaha menenangkan siswa yang kesurupan.
Kepala SMP Negeri 28 Medan, Horas Pohan justru tampak lebih terbuka dari guru-guru lainnya. Ia mengatakan, insiden kesurupan ini ada kemungkinan karena fisik siswa lemah.
"Kebetulan kampung saya di Sipiongot sana. Jadi sudah biasa kalau ada yang seperti ini. Namun, ini kan karena faktor anak-anak kita darahnya lemah," katanya.
Ia mengatakan, siapapun tak ingin peristiwa ini terjadi. Begitupun, ia berterimakasih pada banyak pihak yang telah membantu sekolah untuk menyadarkan siswa/i yang kerasukan