TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Puluhan warga Rendang berbondong-bondong mendatangi Posko Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Senin (9/10/2017) pagi menyusul adanya kabar yang menyatakan Posko Rendang dipindah karena masuk daerah rawan.
Tak hanya warga, bahkan Kapolsek Rendang, Kompol I Nengah Berata sampai bertandang ke lokasi Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Rendang untuk mengkonfirmasi berita tersebut.
"Tadi banyak yang menanyakan saya, makanya saya ke sini untuk memastikan kebenaran berita itu. Ternyata tidak benar dipindah," kata Berata kepada Tribun Bali.
Agar tidak menyebabkan keresahan di kalangan masyarakat, Kasubid Mitigasi Gunungapi, PVMBG, Devy Kemal Syahbana, yang ditemui Tribun Bali di Pos Pengamatan Rendang menegaskan bahwa Posko Rendang tidak dipindah seperti berita yang tersebar.
Baca: Kala Mbah Munijah Tolak Tawaran Sepeda dari Presiden Jokowi
"Tidak benar berita itu. Beritanya dipelintir. Tidak ada pemindahan, dan kami juga belum ada rencana pindah," kata Devy Kemal kepada Tribun Bali.
Pada pukul 13.30 Wita, tampak rombongan PNS Pemkab Klungkung berkunjung ke Posko Pengamatan Gunungapi Agung.
Satu dari rombongan PNS itu juga sempat terlihat menanyakan soal berita yang dimuat di sebuah media cetak tentang pemindahan Posko Rendang.
Kepala Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani tampak kaget saat ditanyakan terkait itu.
Baca: Siswi SMP Kesurupan Marah-marah Kenapa Pohon di Halaman Sekolahnya Ditebang
"Ah, siapa bilang pindah. Meletus saja belum kok sudah pindah. Nanti kalau meletus, disini tidak langsung kena dampak. Nanti kalau ada abu ke sini, trus kami tidak bisa bekerja baru pindah," kata Kasbani kepada Tribun Bali.
Terkait survei Posko di Kintamani, Kasbani mengaku pihaknya sudah punya posko di sana sejak lama.
"Kami kan sudah punya posko, ngapaen lagi pindah," kata Kasbani.
Kasbani juga mengaku dirinya sempat ditelepon oleh sejumlah pihak seperti Danramil, dan pihak Kepolisian serta pihak lainnya terkait adanya informasi keliru itu.
Kabid Mitigasi Gunungapi, PVMBG, Gede Suantika saat dikonfirmasi menegaskan bahwa pernyataannya soal pindah tersebut jika seandainya dampak letusan Gunung Agung diperluas secara sektoral ke arah barat daya melebihi 12 km.
Baca: Sri Mulyani Sempat Bilang kepada Jokowi Indonesia Tak Punya Uang
Suantika pun menegaskan sampai saat ini zona bahaya masih pada radius 9 km dan ditambah dengan perluasan sektoral 12 km ke barat daya, timur laut, tenggara, dan Utara.
"Kalau sekarang kan masih aman. Maksudnya nanti kalau misalnya dampak letusan Gunung Agung ke arah sektoral barat daya akan melewati 12 km baru dipindah," kata Suantika.