Baca: Kisah Ibu Muda Jadi Kurir Narkoba untuk Biaya Cerai, Suami Lebih Dulu Masuk Bui, Juga Kasus Narkoba
Sesuai prosedur
Kapolda menegaskan, prosedur pengamanan terhadap lokasi pengeboran minyak tersebut telah benar.
Sebelumnya, pelaksana proyek pengeboran telah meminta bantuan pengamanan kepada Polda Jateng.
Selanjutnya, dari Polda Jateng mengirimkan bantuan pengamanan enam orang dari Satuan Brimob.
"Permohonan pengamanan kurang lebih satu bulan di tempat tersebut. Permohonan ada surat perintahnya, dan ada surat permohonan," tuturnya.
Kapolda juga menyatakan bila penggunaan senjata api oleh anggotanya tersebut telah sesuai prosedur dan telah dilakukan pengecekan di Satuan Brimob.
Selain itu, bagian Psikologi Polda Jateng juga telah melaksanakan pengecekan rutin terhadap anggota-anggota tersebut.
"Anggota itu (korban penembakan, RED) sudah memegang kartu senjata api. Pemegang kartu sudah melalui tahapan psikologi. Kalau masalah pribadi kadang-kadang bisa terjadi terhadap siapapun. Kami juga akan lakukan evaluasi secara internal mengenai penempatan," tukasnya.
Pantuan Tribun Jateng di lokasi kejadian, Rabu (11/10) siang, sejumlah aparat polisi dari Polres Blora masih berjaga di TKP.
Penjagaan tersebut mulai terlihat dua kilometer dari lokasi kejadian. Di pintu masuk sumur milik PT SGT 01 akses menuju lokasinya ditutup.
"Semua harus steril. Tidak boleh ada yang masuk. Bahkan pekerja sumur pun tidak boleh (masuk)," kata seorang petugas di lokasi yang enggan disebut namanya.
Hingga Rabu (11/10) siang kemarin, ketiga jenazah korban anggota Brimob itu masih berada di ruang jenazah RSUD dr Soetijono Blora.
Tampak pengamanan ketat dari pihak kepolisian Polres Blora. Sejumlah petugas berjaga di lorong menuju kamar jenazah.