Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Setelah mulai diberlakukan penarikan retribusi sejak 1 September silam, Museum Keris, Solo, mengalami penurunan pengunjung.
Begitu diungkapkan Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Solo, Bambang MBS.
Menurut Bambang, penurunan jumlah pengunjung yang terjadi di Museum Keris cukup signifikan.
"Saat dibuka pada 9 Agustus hingga 31 Agustus, jumlah pengunjung ada 4.325 orang. Sesudah ditarik pembayaran sejak 1 September hingga sekarang, kami mencatat ada 1.100 pengunjung," jelasnya ketika ditemui, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, tiket masuk museum tersebut begitu terjangkau.
Yakni, Rp 5 ribu untuk pelajar, Rp 7.500 untuk masyarakat umum dan Rp 20 ribu untuk turis mancanegara.
Bambang pun mengaku akan mempelajari fenomena penurunan pengunjung di museum tersebut.
Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung di Museum Keris dapat disebabkan oleh 2 hal.
"Yang pertama karena perubahan dari gratis ke penarikan retribusi. Yang kedua, karena saat bulan Agustus, banyak masyarakat yang sedang libur, jadi pada bulan tersebut banyak sekali yang menghabiskan liburan dengan mengunjungi museum ini," urainya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan serangkaian upaya untuk dapat mendongkrak jumlah pengunjung yang mengunjungi museum keris.
Di antaranya, jelasnya, adalah promosi ke berbagai sekolah yang ada di Solo Raya.
"Alhamdulillah, mulai ada hasilnya. Setiap minggu ada 1 sekolah, baik itu SD, SMP, maupun SMA yang datang bersama-sama, guru dan siswa, ke museum," jelasnya.
Disinggung terkait target retribusi oleh Pemkot Solo, ia menjelaskan, saat ini belum ada target retribusi yang dicanangkan.
"Mulai 2018 baru ditarget. Tahun ini hingga akhir tahun dipetakan dulu, nanti hasilnya menjadi tolak ukur target yang dicanangkan," katanya. (*)