TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kapolres AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, melalui Kapolsek Tangse, Iptu Nurman Ali SH, mengaku menerima laporan warga terkait keberadaan Orangutan yang berprilaku agresif di kawasan hutan lindung Pulo Baru, Kecamatan Tangse.
Salah satunya, adalah peristiwa warga ditampar oleh satwa serupa manusia itu.
Kapolsek Tangse itu mengatakan warga tersebut melapor ke polisi karena mengaku sempat diserang seekor Orangutan saat mencari jernang (buah rotan) di hutan lindung tersebut yang memang mulai menjadi habitat Orangutan hasil pelepasliaran dari Cagar Alam Jantho.
Warga mengaku baru kali ini melihat satwa tersebut di hutan Tangse, padahal pelepasliaran Orangutan di sekitar kawasan hutan itu sudah beberapa kali dilakukan.
Namun warga yan baru pertama kali menjumpainya di hutan habitatnya itu dijamin syok, dan kemudian menimbulkan cerita seram baru di perkampungan sekitar Hutan Lindung Tangse ini.
Laporan ini diteruskan pihak kepolisian kepada Serambi, karena khawatir satwa ini akan menjadi hama baru yang memakan hasil kebun, atau turun ke gampong di sekitar hutan tersebut, hingga berpotensi mengganggu warga. Apalgi dengan prilaku agresif dari Orangutan ini seperti dilaporkan warga ke polisi.
Baca: Pernikahan Impiannya yang Dikecam karena Dianggap Ingin Pakai Orangutan! Luna Maya Bilang Begini
Iptu Nurman menceritakan, pada Rabu (4/10), delapan warga Gampong Pulo Baro mencari ikan di sungai kawasan hutan lindung --yang memang seharusnya menjadi habitat satwa liar dan bukan untuk dimasuki warga.
Delapan orang itu memasuki hutan --seharusnya mendapat izin Panglima Uteun (struktur kerja lembaga mukim) atau Polhut, untuk mencari ikan dan jernang.
Namun, belum sampai di sungai, delapan pemuda itu dihadang seekor Orangutan yang tiba-tiba meloncat dari atas pohon.
Orangutan tersebut mengamuk dan menyerang warga karena terkejut.
Rombongan warga yang diserang Orangutan itu pun kabur terbirit-birit karena takut.
Peristiwa serupa juga terjadi Jumat (6/10), menimpa dua warga Gampong Blang Jeurat yang diserang Orangutan di hutan lindung itu.
Baca: Nama Orangutan Albino Langka di Kalimantan dari Bahasa Latin dan Spanyol