Termasuk 40 peserta reuni SBC, tampak berkaca-kaca dan tak bisa menyimpan keharuannya bercampur bahagia tatkala bersama berkumpul kembali yang terpisah karena waktu, usia, dan jarak. Bahkan diantara mereka ada sebagian lebih dulu menghadap Tuhan.
Dalam akun instagramnya: yunishara36, kakak kandung Kris Dayanti ini pun mengomentari event reuni 50 SBC itu. Sang Diva menggugah foto penampilan terbaiknya dan memberi komentar:
“Malam ini. Saya terharu, nyanyi di acara reunion SBC (genk motor anak-anak sugeh) di Kota Semarang yang ke 50 tahunan. Dan sekarang menjadi orang-orang sukses. Nggak banyak orang, hanya sekitar 40 orang, mostly Chinese. Tapi pas saya tanya pengin lagu apa yang bareng-bareng, mereka minta lagu Nasional.”
Saat Yuni menggugah foto dan komentarnya, tak kurang dalam itungan menit, ada 94,868 viewers yang telah membuka instagramnya.
Sungguh menjadi magnet tersendiri bagi sebagian besar publik, mengapresiasi kegiatan serupa yang lebih mengedepankan rasa persahabatan dan persaudaraan diantara mereka meski mereka tak semua sama dalam satu latar belakang, baik itu agama, keyakinan, suku, ras maupun ekonomi sekalipun.
Mereka bisa berkumpul dalam suasana bahagia dan damai. Tak ada sekat apapun yang menghalangi mereka bersatu kembali mengenang masa-masa muda. Saling bantu, saling mengangkat nasib diantara mereka yang kurang beruntung bahkan mungkin merekatkan tali silaturahmi diantara mereka dengan perjodohan keluarga bisa jadi sesuatu yang lumrah.
Tercatat diantara para eksponen SBC, salah satunya ada yang menjadi dokter yang mengabdi di sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Salah satunya Dr Aburizal yang tak dinyana waktu masih belia adalah dikenal sebagai Ketua SBC.
Lalu Aciok yang kini dikenal sebagai pengusaha beken di Semarang, Eddy Pribadi yang juga pengusaha, Roy Hartono yang dipercaya memegang kendali bos distribusi produk SidoMuncul di Jawa Barat serta Sofjan Hidayat sendiri dikenal sebagai anak kedua pasangan Yahya dan Desy Hidayat sebagai penerus dan pengelola SidoMuncul.
Sofjan Hidayat menyebut reuni emas SBC digelar untuk kali pertama ini sejak mereka berpisah dari sekolah menengah pertama merupakan kejutan luar biasa.
“Mereka sudah sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri. Tetapi ketika teman-teman ngajak kumpul bareng sebelum mereka dipanggil Tuhan, ada baiknya reuni yang menyenangkan dan menggembirakan. Ternyata mereka cepat merespon dan kita bikin acara yang lain daripada yang lain,”ujar Sofjan yang juga Komisaris PT Muncul Mekar, distributor utama produk SidoMuncul ini.
Reuni tak hanya disuguhi live musik yang dihibur oleh Yuni Shara dan Iis Sugianto, tetapi juga diwarnai nyanyi bersama dan yang paling seru adalah aksi dansa, mengenang kebiasaan dan kebisaan mereka waktu masih muda. Mereka kala itu memang doyan ngetrek dengan motor yang sudah mereka permak, party, dan dansa.
“Ya namanya waktu itu kita masih alay-istilah anak muda sekarang, lumrah kita menyalurkan hobi nge-trek di sepanjang jalan besar Semarang, lalu konvoi dan kumpul di Seteran, bikin pesta dan kadang dansa. Tapi semuanya positif kok,”ujar Roy mengenang.
Seteran Boys Club (SBC) era 60-an memang dikenal sebagai genk anak-anak muda Semarang yang rata-rata dari keluarga ekonomi mapan. Uniknya, meski mereka tak berada dalam satu almamater sekolah yang sama. Malahan dari sekolah berbeda-beda bahkan ada yang lebih duluan kuliah, tetapi tetap solid dan bersatu. Jadi tidak ada yang tawuran atau membuat keributan maupun keonaran.
“Aburizal itu kuliah di Undip. Sementara yang lain ada yang sekolah di Masehi, Karangturi, Bernadus dan lainnya. Yang penting karena punya hobi yang sama dan suka aja kita bisa kumpul guyub sampai sekarang,”jelas Sofjan selepas dari SMA kala itu melanjutkan studi ke Jerman.
Yang keren lagi, meski mereka dari genk bikers wilayah berbeda. Anak-anak SBC yang rata-rata berdomisili di kota Semarang bawah (kawasan Seteran, kini Jl Gajah Mada) tetap menjunjung nilai sportivitas dengan genk bikers lainnya.
Nyaris tidak pernah ada friksi apalagi tawuran dengan genk lain. Genk anak-anak Semarang Atas, yang rata-rata anak penggede dan pejabat Semarang maupun Jateng, seperti Gubernur, Pangdam, Kapolda, Walikota, Kejati selalu membaur dan berkompetisi sehat dengan genk SBC. Inilah semangat dan suasana guyub rukun sesama anak genk yang patut ditiru anak-anak zaman sekarang.
“Kita tetap bersahabat. Tapi saat nge-trek dan memikat cewek, tentu kita sudah sepakat secara ksatria dan sportif. Masing-masing sudah tahu kesepakatan dan komitmen bersama,”ungkap Sofjan jujur.
Pada reuni emas itu, beberapa tembang lawas sangat apik dibawakan oleh dara arek Malang yang bernama asli Wahyu Setyaning Budi ini.
Kau Segalanya, Mengapa Tiada Maaf, Kau Tercipta Hanya Untukku, Hilang Permataku, Antara Benci dan Rindu, Tak Ingin Ku Sendiri berhasil memikat para punggawa SBC dan undangan. Tak terkecuali Iis Sugianto juga sukses membawakan tembang: Jangan Kau Sakiti Hatinya ciptaan Rinto Harahap, Bunga Sedap Malam, Kabar-kabar Burung, Nasibku Nasibku, Untuk Sebuah Nama, Sepanjang Jalan Kenangan, Seindah Rembulan.
Perhelatan “The Reunion Party of SBC, 50 tahun SBC is Back” ditutup dengan alunan merdu Yuni dan Iis bersama All Star diikuti para eksponen SBC dan undangan dengan tembang: Kemesraan.