News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penantian 72 Tahun, Mimpi Warga Semapu Hulu Diterangi Listrik Itu Akhirnya Tercapai Juga

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kedatangan Bupati dan Wakil Ketua DPRD Ketapang disambut warga Desa Lanjut Mekar Sari Kecamatan Sungai Laur belum lama ini.

Menurutnya Bupati juga menempatkan guru di sekolah mereka. Sehingga sangat membantu
mencerdaskan masyarakat. Selain itu, juga dihadirkan program listrik masuk desa melalui program PLN. Hal ini sudah cukup lama didambakan masyarakat.

Ungkapan senada juga disampaikan Tihat Efendi tokoh masyarakat yang juga mantan Ketua DAD Sungai Laur. Dimana, sudah ada upaya menggerakkan potensi ekonomi masyarakat seperti program HPH, perkebunan dan lain sebagainya.

“Harapan kami supaya jalan kami bisa diperhatikan yaitu di aspal,” ucapnya.

Manager PLN Cabang Ketapang menegaskan momentum tersebut adalah hari Yang bersejarah bagi masyarakat Desa Lanjut Mekar Sari. Sebab setelah 72 tahun listrik baru masuk ke desa tersebut. Menurutnya pengelolaan listrik di Republik Indonesia merupakan tugas pemerintah.

Ia mengungkapkan wilayah yang terlayani kelistrikan di Kalbar ini masih sekitar 77 persen. Karena itu dalam waktu 2018 hingga 2019 diusahakan agar dapat terlayani diatas 80-90 persen.
Dalam mendukung kelancaran pelayanan kelistrikan, ia mohon dukungan masyarakat agar program menjadi sukses.

Misalnya merelakan tanam tumbuh yang berada disekitar jaringan untuk ditebang agar aliran
listrik aman. Perlunya masyarakat mendukung program listrik masuk desa juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Ketapang, Junaidi SP MSi.

Ia mengatakan DPRD Ketapang mendukung sinergitas antara eksekutif dan legislative untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah menjadikan masyarakat yang maju dan sejahtera.

Karena dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan,listrik dan lain sebagainya masyarakat juga harus mendukung. Jangan sampai hanya gara-gara sebatang pohon kelapa, karet dan lainnya menghalangi pembangunan sehingga berdampak kepada yang lain.

“Jadi kalau ada pohon yang menghalangi, tolonglah diikhlaskan untuk ditebang. Sehingga kelancaran pembangunan bisa dirasakan bersama,” ujar Junaidi. (Subandi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini