News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Kehilangan Sekat Hidung, Keluarga Sesalkan Pernyataan Direktur RSUD Kajen

Penulis: Muh Radlis
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto screnshoot komentar direktur RSUD Kajen yang dipermasalahkan keluarga korban.

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Nasib Adiyatma Serkan Altaya, bayi korban dugaan malpraktik RSUD Kajen masih terkatung-katung. Hingga kini belum ada kejelasan terkait pertanggungjawaban dari RSUD Kajen.

Anak dari pasangan Ubaidiah dan Karinah warga Kedungwuni Barat, Kabupaten Pekalongan itu kehilangan sekat hidung saat mendapat perawatan di RSUD Kajen.

Surat pernyataan dari RSUD Kajen pun dikembalikan oleh pihak keluarga lantaran isinya hanya bersedia mendampingi korban selama ditangani di RSUP dr Kariadi.

Baca: Anak Sapi Sugiyat Berkepala Dua Tapi Tak Dapat Berdiri, Makannya Disuapi

Belum ada kejelasan terkait nasib si mungil Adiyatma, keluarga justru dibuat kecewa oleh pernyataan Direktur RSUD Kajen Dwi Ari Gunawan di kolom komentar Facebook.

Bayi mungil nernama Adiyatma Serkan Altaya berusia enam bulan harus kehilangan sekat hidung setelah mendapat penanganan medis dari RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan. (tribun jateng/istimewa)

Dwi mengomentari postingan akun Facebook RSUD Kajen.

Dalam komentarnya, Dwi mengatakan "Silahkan mas Kyai Rogo kalau keluarga merasa belum clear ada jalur normatif yang bisa ditempuh, supaya jelas masalahnya. Sampai besok pagi (Rabu) tdk selesai RS tdk akan membuka komunikasi lagi. Kami anggap masalah selesai".

Komentar itu juga ditag ke akun Facebook Ahmad Yusuf, kuasa hukum keluarga korban.

Baca: Peran Dukun di Balik Pengungkapan Kasus Bom Bali 15 Tahun Lalu

Saudara korban, Lukman, mengatakan pihak keluarga menyayangkan pernyataan Direktur RSUD Kajen itu.

"Itu justru membuka masalah baru, sangat disayangkan seorang Direktur RSUD Kajen mengeluarkan pernyataan seperti itu," kata Lukman, Minggu (22/10/2017).

Pernyataan itu dianggap pihak keluarga korban sebagai ancaman.

Baca: Populernya Selingkuh di Jepang Sampai Jadi Nama Sebuah Kota

"Surat dari RSUD Kajen hanya bersedia mendampingi, tidak ada kalimat bertanggungjawaban di dalamnya. Kalau seperti itu kan timbul masalah baru," katanya.

Apabila pihak RSUD Kajen tidak bertanggung jawab terhadap pemulihan Adiyatma, Lukman mengaku pihak keluarga dibantu warga, LBH dan LSM akan menggalang dana koin untuk Adiyatma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini