TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pemerintah Pusat telah menyiagakan sejumlah unsur untuk penanggulangan bencana dan upaya pencarian dan pertolongan (SAR) dalam rangka mengantisipasi letusan Gunungapi Agung di Bali.
Bakamla RI sebagai instansi keamanan laut yang memiliki fungsi menjaga keamanan dan keselamatan di laut serta pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) di laut, telah menyiagakan satu kapal patroli KN Gajah Laut-4804 di Pelabuhan Lembar, Lombok.
Baca: Enjang Tak Menyangka Bayinya yang Baru Berusia 3 Bulan Tewas di Tangan Sang Istri
Guna mengecek kesiapan KN Gajah Laut-4804 dan personel Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Bakamla, Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI, Laksamana Pertama TNI Semi Djoni Putra melaksanakan kunjungan ke KN Gajah Laut-4804 di Pelabuhan Benoa, Selasa (24/10/2017).
Laksamana Pertama Djoni mengatakan KN Gajah Laut untuk membawa pengungsi ke tempat lebih aman dan jika melalui jalur laut kita akan bawa ke Lombok.
"Kita sudah mengatasi secara preventif dengan menyiapkan jalur-jalur aman supaya lebih dekat untuk mencapai lokasi penjemputan dan aman sampai tujuan," jelasnya.
Baca: Bripda Deni Jual Motor Kesayangannya Seharga Rp 30 Juta, Uangnya untuk Bangun Rumah Warga Miskin
Proses evakuasi laut direncanakan menggunakan dua rute alternatif, yaitu dari Dermaga Tanah Ampo dan Padang Bai di Karangasem menuju Lembar dan Benoa dengan waktu tempuh lebih kurang 4 jam.
Dermaga Tanah Ampo secara terbatas dapat digunakan untuk evakuasi personel menggunakan kapal patroli Bakamla, KPLP dan Polair.
Sedangkan evakuasi kendaraan dan material direncanakan melalui Padang Bai menggunakan kapal Landing Ship Tank (LST) TNI AL yang nantinya akan diamankan oleh KN Gajah Laut-4804.