Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu kembali bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerikat Serikat (AS) James Mattis diakhir acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) dan ADMM-PLUS di Clark, Filipina.
Dalam pertemuan tersebut Menhan Ryamizard dengan James Mattis, sempat kembali membahas soal penolakan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo di AS.
Padahal Gatot hadir untuk memenuhi undangan Kepala Staf Gabungan militer AS.
Menurut Ryamizard penolakan kasus Panglima TNI ke AS saat ini tengah di investigasi oleh pihak Pemerintahan Amerikat Serikat.
"Ya tadi Menhan AS menyampaikan bahwa masalah kasus gagalnya berangkatnya Panglima TNI ke AS sedang diinvestigasi," kata Ryamizard dalam keterangan yang diterima, Rabu (25/10/2017).
Baca: Panglima TNI: Jangan Sekali-kali Menyakiti Hati Rakyat
Dirinya menjelaskan, investigasi yang dilakukan oleh Pemerintah AS masih memerlukan waktu.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu akan melaporkan permintaan maaf Menhan Amerika Serikat (AS), James Mattis kepada Presiden Joko Widodo.
Hal ini terkait penolakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk menghadiri undangan Kepala Staf Gabungan militer AS, di Washington DC, AS pada Sabtu (21/10/2017) kemarin.
"Saya akan sampaikan permintaan maaf Menhan AS ini kepada Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri," kata Menhan.
Permintaan maaf disampaikan saat Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis, di Clark, Filipina.
Baca: Polri Minta Masyarakat Laporkan Jika Ada Pelarian ISIS dari Filipina Selatan
Pertemuan antara kedua Menhan tersebut terjadi di sela-sela acara ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM) di Filipina ASEAN yang berlangsung mulai 22 sampai 25 Oktober 2017.
Kedatangan Menhan RI Ryamizard Ryacudu untuk menghadiri pertemuan ASEAN Defense Ministers Meeting (ADMM)-Plus di Filipina, yang berlangsung sejak Minggu (22/10) sampai 25 Oktober 2017.
ADMM Plus merupakan Forum penukaran pandangan tentang isu-isu Pertahanan Keamanan, Regional dan Internasional.
ADMM-Plus sendiri merupakan bentuk perluasan kerja sama Pertahanan ADMM dengan melibatkan delapan negara mitra catra ASEAN, yakni Amerika Serikat, Australia, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Republik Korea (ROK), Selandia Baru, India dan Rusia.