Laporan wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tak sanggup membangun Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan di Bandung Raya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat kemungkinan berpaling ke Skyway.
Skyway merupakan teknologi transportasi dari Rusia.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, Skyway yang ditawarkan investor Rusia kepadanya beberapa hari lalu ini memiliki biaya lebih murah.
Merinding, Tilawah di Penjara, Video Pemuda Ini Ditonton Jutaan Orang https://t.co/DVIWEXUvwF via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 24, 2017
Skyway sendiri merupakan kereta dengan sistem rel gantung. Alat transportasi massal ini telah beroperasi di Australia Selatan.
Skyway yang akan dibangun di Bandung Raya, katanya, harus memiliki panjang minimal 100 kilometer.
Dengan panjang tersebut, barulah keuntungan investasinya akan dirasakan investor dan masyarakat pun mendapat manfaat dari transportasi tersebut.
"Jadi orang enggak naik Skyway, terus sambung angkot. Tapi turun terus jalan beberapa puluh meter ke tujuan. Makanya jaringan Skyway minimal harus 100 kilometer, baru menguntungkan. Jangan sampai naik angkot, baru Skyway. Kalau gitu naik angkot saja dari awal," katanya.
Deddy Mizwar mengatakan tidak hanya melulu di Kota Bandung, Skyway ini harus bisa menghubungkan Padalarang, Cimahi, Soreang, dan Jatinangor.
Dengan demikian, Skyway akan mengatasi masalah kemacetan lalu lintas di jalan raya.
"Dibandingkan jalan tol yang cuma beberapa ruas, hanya menampung kendaraan sedikit. Skyway itu seperti kapsul. Mungkin yang rencana pendirian kapsul dengan rute sepanjang 3 kilometer di Kota Bandung itu hanya bagian kecil dari seluruhnya. Yang saya pertanyakan, kalau cuma 3 kilometer, itu hanya untuk pariwisata atau apa. Kalau untuk aktivitas bekerja mending naik angkot atau jalan kaki, atau sepeda," katanya.
Langka! Menu di Restoran ini Harganya Hanya Rp 3 Ribu,Seorang Pembeli Sampai Menangis saat Membayar https://t.co/roAtm62DZW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 25, 2017
Deddy Mizwar pun mengatakan belum membahas rekomendasi pembangunan kereta kapsul yang rencananya dibangun dengan rute Alun-alun sampai Tegalega tersebut.
Pemprov Jabar, katanya, sedang merencanakan pembangunan transportasi massal yang mengakomodasi masyarakat di lima kabupaten dan kota di Bandung Raya.
"Harga LRT juga sangat mahal. Kalau Skyway bisa lebih murah. Jangan sampai konsumen terbebani dengan tarifnya. Kan enggak bagus kalau Bandung membuat LRT tapi harga tiketnya lebih mahal dari LRT Jakarta. Kuat enggak subsidi terus," katanya.
Dalam waktu dekat, katanya, tim dari Rusia ini akan mempresentasikan pembangunan Skyway secara resmi. Rencananya, kata Deddy Mizwar, investornya pun berasal dari Rusia. Namun, tidak menutup kemungkinan dari negara lainnya. (*)
Bos Besar Freeport Kembali Temui Menteri ESDM https://t.co/mWk7rvsBPA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 24, 2017