Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Empat pria diduga bagian komplotan jambret diamankan, diperiksa di Mapolres Siantar, Jumat pagi sekitar pukul 09.30 WIB, (27/10/2017)
"Komplotan (jambret) orang Si N semua itu. Diperiksa semua itu. Dicurigai terlibat, mengetahui," kata seorang polisi berseragam casual di depan ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak.
Keempat pria diamankan yakni AH alias Ompong, AR, PR, dan seorang pria belum diketahui identitasnya.
Pria yang belum diketahui identitasnya ditangkap bersama seorang wanita berambut pendek, berkulit putih.
Baca: Penyebar Hoax Akbar Faisal, Fajar Agustanto Ditangkap di Mojokerto
"Enggak ada aku jambret (Pegawai Bank BNI, Rara Sitta Stefanie). Aku dicurigai," ujar Ompong.
Amatan tribun-medan.com, keempat pria beserta wanita tersebut diperiksa di ruang Jatanras Polres Siantar. Saat diamankan AR tampak gugup dan mencurigakan baru memakai narkotika.
"Kapan terakhir kau makai (narkotika). Jujur kau, tes urine berani kau?" tanya petugas.
"Sudah lama pak. Sudah setahun lalu," ujarnya gelagapan.
Pegawai Bank BNI Rara Sitta Stefanie menjadi korban penjambretan berujung kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawanya usai terseret-seret di Jalan Melanthon Siregar pukul 19.30 WIB, Rabu (25/10/2017).
Bagian kepala Rita bersimbah darah dan kondisi wajahnya tragis, terdapat luka robek parah di atas mata kirinya. Jasadnya dibawa ke ruang Instalansi Jenazah dan Forensik Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih.
Jenazahnya dibersihkan sejak pukul 21.00 WIB dan langsung diformalin hingga pukul 22.44 WIB.
Berstatus perantau ke Siantar, Rita Sitta Stefanie dikebumikan di Semarang.
Hal ini diketahui tribun-medan.com setelah pihak petinggi Bank BNI berkomunikasi dengan Ibu kandung Rita dan Suaminya Hendri Kukuh.(*)