Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Hendy Kukuh Baskoro (30), suami Rara Sitta Stefanie (28) tampak berusaha tegar meski kesedihan tak bisa disembunyikan.
Rara pegawai BNI meninggal dunia dijambret di Pematangsiantar Sumatera Utara, 25 Oktober malam dan jenazahnya telah dimakamkan di Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis 26 Oktober malam.
Kukuh, sapaan Hendy Kukuh Baskoro suami Rara menuturkan, sempat berkomunikasi dengan istri tercinta itu sebelum kejadian.
Rara di Pematangsiantar berkomunikasi dengan Kukuh di Bekasi (Jakarta) melalui pengiriman pesan singkat di Whatsapp pribadi keduanya.
Baca: Jenazah Pegawai BNI Korban Begal Dibawa ke Ambarawa
"Pada Rabu (25/10/2017) sekitar pukul 19.00, saya masih berkirim pesan melalui Whatsapp. Saya mengabari dia kalau uangnya sudah saya transfer. Bahkan saat itu istri pun sempat membalas pesan saya. Setelah itu, tidak ada balasan. Tahu-tahunya dapat kabar duka dari pimpinan di BNI Pematangsiantar," kata Kukuh kepada Tribunjateng.com, Jumat (27/10/2017).
Menurut Kukuh, kabar tersebut pun mengejutkan dan membuat dirinya syok.
Saat dihubungi pimpinan BNI, posisi dia pun sedang berada di rumah sakit, menjenguk rekan kerjanya yang baru saja menjalani operasi.
"Yang menghubungi saya adalah Pak Iman, pimpinan BNI Pematangsiantar. Awalnya yang bersangkutan menanyakan apakah benar saya suami dari Rara. Setelah dijawab iya, dia memberi kabar jika istri saya mengalami kecelakaan dan meninggal dunia," kata karyawan sebuah perusahaan software di Jakarta itu.
Baca: Polisi Tangkap Dua Perempuan Penganiaya Tamara Blezenski di Rumah Makan
Begitu dapat kabar itu, dia langsung lemas. Terdiam dan syok.
Tak selang beberapa menit dia pun menghubungi orangtuanya, orangtua Rara yang ada di Dusun Tarukan Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
"Kamis (26/10/2017) pagi sekitar pukul 05.00 saya pun terbang untuk menjemput istri. Tetapi tidak sampai di rumah sakit. Bertemu dengan jenazah istri saya di Bandara Kualanamu Sumatera Utara untuk kemudian mengurus berkas-berkas bersama pihak BNI untuk segera diterbangkan ke Yogyakarta," terangnya.
Perasaan nyaris serupa pun dialami kakak kandung Rara, Georgius Lintang Jati (32).
Georgius memperoleh kabar pada Rabu (25/10/2017) malam sekitar pukul 21.00, langsung bergegas bersiap diri untuk terbang dari Manado ke Yogyakarta.
Kemudian dia lanjut ke Bandungan.
Tiba di rumah duka pada Kamis (26/10/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.
Baca: Lima Warga Jabar Korban Meledaknya Pabrik Petasan Belum Ditemukan
"Selama perjalanan saya pun berkoordinasi dengan Hendy. Sampai di sini, saya bersama adik, Titi Mayang Gabriella (24) membantu menyiapkan berbagai hal untuk pemakaman adik saya. Begitu tiba jenazah di sini, segera dimakamkan. Kasihan jika harus berlama-lama," kata Lintang yang kini bekeja di perusahaan pertambangan di Manado Sulawesi Utara itu.
Dia berkisah, terakhir kali berkomunikasi secara pribadi yakni sekitar seminggu yang lalu.
Ketika itu Rara berkonsultasi, meminta pendapat terkait pengurusan pajak kendaraan bermotornya yang pada Oktober 2017 ini harus diperpanjang (diurus).
"Di keluarga kami ada group Whatsapp. Terakhir komunikasi melalui group pada Selasa (24/10/2017). Itu pun sifatnya obrolan biasa dan lebih banyak bersahut-sahutan dengan ibu saya, Stefana Ida Ernani (53). Saya dan adik saya sekadar membaca," jelasnya.
Dia mengatakan dari pihak keluarga sama sekali tidak memperoleh firasat apapun sebelum kejadian yang pada akhirnya menewaskan adiknya itu.
Rara adalah anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Edi Hermanto (56) dan Stefana Ida Ernani.
Selamat jalan Rara.